Mengunjungi “Kayangan Api” Bojonegoro, Jangan Lupa Berfoto Selfie Dibawah Pohon Cinta

Bojonegoro.menaramadinah.com,Kabupaten Bojonegoro memiliki sebuah objek wisata unggulan yang telah menjadi”icon”wilayah tersebut yaitu”Kayangan Api” yang berada dalam hutan lindung,Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem.

Saat mengunjungi”Kayangan Api”,para wisatawan hendaknya tidak melewatkan empat titik lokasi penting yang berkaitan dengan seorang empu legendaris dari Kerajaan Majapahit,Empu Supagati/Empu Kriya Kusuma dan disebut juga Mbah Pande.Karena beliau mahir membuat peralatan dari besi,selain terampil dalam membuat peralatan dari besi ,selain terampil membuat keris pusaka.
Empat lokasi yang dimaksud antara lain:
a)Kayangan Api
Ini adalah sumber api abadi yang tak kunjung padam,meskipun di musim hujan.Di malam hari,bara apbi yang terbentuk sebuah senjata (keris)dan payung pusaka.Secara ilmiah,hal tersebut adalah fenomena geologi berupa keluarnya gas alam dari tanah yang tersulut api hingga menimbulkan api yang tak pernah mati.Secara metafisis,ada kisahnya tersendiri.Ketika Mbah Pande(Empu Supagati)
bersemedi,beliau menyalakan api diantara bebatuan tepat disebelah persemediannya.Api itulah yang terus menyala sampai sekarang ini.
b.Tempat semedi Empu Supagati
Beliau bersemedi dibawah pohon besar .Kini,bagian batang bawah pohon dibungkus kain putih.Lokasi semedi sang empu telah diberi pagar sekelilingnya dan diberi pintu kayu jati.Saat Bro J memasukinya,nampak terlihat sisa -sisa pembakaran dupa.Dimalam hari,seringkali para ahli kebatinan dari berbagai daerah mengadakan olah batin disana.”Bila orangnya baik,hatinya madep dan mantep,maka dia bisa ditemui Eyang Kriya Kusuma.Sebaliknya,bila orang itu niatnya jelek,maka yang akan muncul adalah makhluk tinggi besar menyeramkan”,ujar seorang petugas di “Kayangan Api” yang tak ingin namanya dimuat.


c.Sumur Blekutuk
Sumur Blekutuk dilingkari dengan pagar baja hitam.Air dari sini dulu dipakai Mbah Pande untuk menjamas pusaka.Di era gadget ini,masih banyak juga pecinta keris yang melakukan prosesi jamasan dengan air Sumur Blekutuk yang dipercaya banyak orang bisa sebagai obat sakit gigi.


d.Pohon Cinta
Nah,inilah daya tarik tersendiri untuk wisatawan”Kayangan Api”.Ratusan pengunjung tiap hari berfoto selfie dibawah pohon cinta .Bentuk pohon cinta adalah dua pohon besar yang menjadi satu membentuk pintu gerbang.Dahulu,pohon ini dilewati Empu Supagati ketika pertamakali memasuki hutan belantara yang kini menjadi objek wisata”Kayangan Api”.Ada sebuah mitos,bila muda-mudi yang sedang jatuh cinta lalu menuliskan nama keduanya diatas batu kemudian meletakkannya dibawah pohon cinta,maka hubungan keduanya akan langgeng (berjodoh). Wallahu a’lam.Untuk masuk kawasan wisata”Kayangan Api”,kita harus membayar tiket Rp 7500 dan asuransi Rp 1000.Fasilitasnya sudah lengkap.Ada mushola,pendopo untuk aneka acara,kamar mandi dan kios-kios yang menjual makanan dan minuman.
Kontributor:Bro J,menaramadinah.com