Jember-menaramadinah.com-Tegalboto Memanggil yang diagendakan pada 20-23 Desember mendatang di kampus Unej Tegalboto , salah satu sesi acara adalah workshop citizen jurnalism mahasiswa. Sangat menarik untuk didiskusikan setelah saya membaca proposal kegiatan yang diinisiasi Prof Dr Achmad Subagio, ketua LP2M Unej dan beberapa teman alumni yang memiliki konsen terhadap aktivitas Seni Budaya seperti Bambang srini Wijanarko kurator seni dan Farhan Siki seniman lukis dan instalasi, Penelitian Satrio Budi Adi 9(akademisi) dan Pers (Pung Purwanto dan A Munir). Ini sebuah kolaborasi antara pekerja seni budaya, akademisi, peneliti dan pers.
Ada beberapa sesi mata acara Tegalboto Memanggil, mulai dari memunculkan KKN tematik Desa Wisata di Bondowoso sebuah potensi destinasi baru alam, budaya dan kesenian, industri kreatif, kuliner. Tema besarnya adalah Tegalboto memanggil, dengan ragam kegiatan penelitian tentang budaya, wisata desa binaan, workshop jurnalistik, kompetisi tulisan karya warga citizen jurnalism mahasiswa.
Seberapa pentingnya kah kegiatan ini melibatkan mahasiswa dalam workshop citizen jurnalism. Sebetulnya sangat strategis karena bagi mahasiswa kegitan ini dapat memberikan manfaat untuk skil menulis di berbagai media, terutama media digital yakni medsos platfom IG, FB, WA dan bloger, website, bahkan bila matang menulis dapat menjadi profesi junalis di media maenstren, TV, Radio, dan web site online. Sisi lain citizen jurnalism mahasiswa ini dapat menjadi ujung tombak andalan untuk publikasi Unej. Sangat mungkin menjadi kekuatan media branding unttuk melakukan branding Unej segala potensi, keunggulan, prestasinya. Jari-jari mungil mahasiswa yang menjadi peserta workshop bisa menjadi virus yang membius khalayak luas menjelajah ruang media digital di segala platfom medsos.
Workshop dapat diikuti 500 – 1000 mahasiswa di ruangan auditorium megah Unej untuk angkatan pertama. Nanti secara reguler ada workshop angkatan kedua dan seterusnya. Bila peserta worshop ini dikelola dan diberikan bimbingan skill nitizen jurnalism secara baik dan berkelanjutan, maka ini sebuah potensi besar untuk andalan mempublikasikan Unej dengan segala potensi dan prestasi. Tindak lanjut dari workshop sehari,langsung melakukan liputan lokasi desa wisata binaan, kegiatan kampus Tegalboto, menjadi sebuah tulisan yang memilki struktur dan kaidah-kaidah junalism. Tulisan lebih sistematik, efektif, dan terarah sebagai media branding Unej. Disini ada ruang kompetisi untuk melihat bagaimana hasil karya tulis mereka.
Sejak setahun belakangan ini saya sudah memulai menghimpun para jurnalis alumni Unej dalam sebuah group WA. Ada 70 lebih jurnalis profesional alumni Unej yang memiliki posisi dari level reporter, redaktur, Redpel, Pemred hingga direktur. Oleh karena itu bukan persoalan bila workshop citizen jurnalism mahasiswa ini membutuhkan mentor para jurnalis pprofesional alumni Unej. Bahkan kita juga sudah menyiapkan cluster profesi jurnalis alumni Unej ini untuk membentuk sebuah lembaga Institut Media dan Pers Alumni (IMPERSA).
M. Sarmuji ketua terpilih Kauje akan ikut menandai launching Tegalboto Memanggil di pembukaan acara bersama rektorat dan civitas akademika Unej.
Singgih Sutoyo
Jurnalis Citizen