Oleh : Sholeh Mashoed
Alumni BK FKIP Universitas Jember
Innalillahi wainna ilaihi rooji’uun.
Menilik kejadian kecelakaan di tol Probolinggo yang menimpa teman sekolah mbak DP dan rombongan guru tadi pagi, ada pertanyaan nakal dibenak…; apakah apel PGRI di Surabaya adalah suatu keharusan…?
Galibnya acara sakral yang tak boleh terlewatkan, yang akan bermanfaat bagi semuanya.
Justru yang saya alami tadi pagi ketika melintas di sekitar Jatim Expo adalah kemacetan, tak adakah cara yang lebih elok selain memobilisasi guru untuk datang ke Surabaya…?
Semisal memanfaatkan kecanggihan tehnologi dengan menggunakan video conference di tiap kota kabupaten dengan layar raksasa, ini akan menjadi keren bila dikreasi bak konser.
Dan apakah dengan berkumpul tumplek blek di Surabaya, pesan yang ingin disampaikan pasti terdelivery dengan baik, atau hanya sekedar show of force saja.
Yang pasti hanya petinggi PGRI dan Tuhan saja yang tahu.
Turut berbela sungkawa atas meninggalnya peserta apel PGRI, dan dengan kesedihan yang mendalam saya ucapkan selamat jalan kawan, semoga surga dengan sungai-sungai yang mengalir menantimu, untuk teman2 sedang dirawat di Rumah Sakit, semoga lekas sembuh dan beraktifitas seperti sedia kala…
Yang pasti… sudahi mobilisasi guru untuk tujuan yang tak perlu.
* Foto saya dapat dari wag Alumni SPGN Jember Th 1984 kelas 3 E.
( Surabaya, ahad 24112019 )