Kisah Perjalanan Brahmaraja XI dari Trowulan Menuju Kediri Untuk Mencari Candi dan Punden

Mojokerto-Kediri-menaramadinah.com-Memasuki 1 Suro Betara Agung Brahmaraja XI mengadakan perjalanan dari Trowulan Mojokerto menuju Kediri. Tujuannya mengunjungi Candi Candi Majapahit dan mencari punden punden.

Perjalanan tersebut melewat kampung-kampung dan  jalan kecil menggunakan mobil.  Sopirnya adalahKhoirul. Perjalaban ini mengikuti pewisik leluhur. Karena tidak  tahu jalan.

Berkat Pawisik Leluhur mampir ke Punden dan candi yang tertanam dalam tanah. Kemudian memfoto untuk dokumentasi. Khoiril yang memfoto. Tapi anehnya untuk kembali sulit. Nyasar-nyasar untuk ngulangi sulit. Mungkin jalan2 nya Gaib menuju lorong waktu. Mengongat  ini bukan wisata.
“Masak hitungan jam bisa tembus Kediri muter2 hutan tiba2 ada di Candi Brahu Trowulan Khoirul tertidur dimobil,”ujar Brahmaraja XI sambil tertawa yang diakhiri dengan senyuman.
Ia merasa aneh dalam perjalanan itu. Ada kisah aneh ada foto2nya lengkap sulit nyebut mana2 desanya. Yang aneh ada Orang2 nyalami nangis. Kok tahu Eyang Suryo saksinya Gusti Mpial jangan2 Roh2 Leluhur.
“Kemudian  masuk sini bisa nembus Lorong Waktu sayang Husnumupit tdk percaya Gaib orang kota jarang jalan2 Gaib lalu nanya2 ilmiah yg sulit dijawab,”tambahnya.
Perjalanan Brahmaraja mengantar Gusti Narwa Kampial bertemu Leluhur sopirnya Khoirul hanya 3 orang menuju Candi Surowono. Bertemu dengan juru kunci Nila dan foto bersama serta foto didepan candi. Kalau Haji Klemat ikut lain lagi ceritanya.
Husnumupit ikut seharian tdk pulang2 ketemu Candi Resmi utk wisata ilmiah. Lihat jalan sempit ditengah hutan ada perempatan tanya2 Punden kepada anak pak lurah dan foto bersama. Tidak punya tujuan pasti pokok e Endi Punden nang kene Danyang nge kene, terserah Orang2 nunhukkan, sebab tiap dusun pasti ada Pundennya yg di Kepruk 65-66.
Cerita Mbah ada Punden tapi dulu kayak Punden Budo dikepruk i 65, sayang itu Patung Budo bagus sekali, Brahmaraja nambahi iya, itu Patung mirip Roro Jonggrang di Linter Rejo Trowulan dikepruk i di Linggis habis tinggal sebuah Daun Teratai yg Indah, coba utuh ,,,,…jadi kebanggaan Dunia. lha Wong Borobudur aja dibom padahal keajaiban Dunia ke 9 sekarang dicabut karena bangsa sendiri pemilik mlh ngebom musrik katanya.
Akhirnya cerita 65-66 bung karno yg ditembak, dibom, dgeranat tetap sakti ditahan tewas, antek2nya ditumpss sampai akar2 bayinya, di Pulau Burukan ini berita tv lho, tdk ada org sakti di negri ini lagi.
Kalau adapun tdk dipercaya, contoh Pura Majapahit Trowulan diserbu, dibom, di skb dll tetap Jaya tapi tdk dipercaya, husnumupit percaya ilmiahnya Gaibnya minus tdk terpilir sampai situ, Penipu2 terbongkar sendiri itu kzn Gaib, Brahmaraja ngalah terus tdk membongkar bahkan mendukung.

Satriya Jayantaka

Koresponden MM.com