Peringati Hari Sumpah Pemuda.Usulkan 30 SeptemberJadi Hari Besar Perdamaian Dunia

Atas Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa

“Usulkan 30 September jadi Hari Besar Perdamain Abadi”

(Trims Doa sukungan Bopo Ibu Dulur Semua Sukses Hari Sumpah Pemuda di Situs Persada Sukarno)🙏🙏🙏🇲🇨🇲🇨🇲🇨

TASYAKKURAN Hari Sumpah Pemuda yang hari ini diselenggarakan Situs Ndalem Pojok Persada Sukarno Kediri (Senin 28/10/2019) diwarnai usulan unik dan menggelikan. Usulan yang ditujukan kepada dunia agar dunia menetapkan tanggal 30 September menjadi Hari Besar Internasional sebagai Hari Besar “PERDAMAIAN ABADI.”

Gagasan ini diusung oleh sekelompok komunitas yang menamakan dirinya relawan cinta tanah air indonesia. Sebuah komunitas lintas agama, lintas suku, aliran ataupun kepercayaan. Dan didukung oleh beberapa komunitas, akademisi, aktifis, seniman dan budayawan.

Setelah segenap relawan ini bersepakat untuk mengusulkan 30 September menjadi “Hari Perdamain Abadi” kemudian mereka pun mengikrarkan Sumpah Jati Diri Bangsa. Bernafaskan cinta tanah air Indonesia, cinta bangsa Indonesia dan cinta NKRI.

“Atas Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa usulan kami diterima. Sejumlah 12 Pemuda ikut bertanda tangan. Ada dari Ketua Organisasi dan beberapa personal akademisi, seniman, budayawan dan aktivis. Turut membutuhkan tanda tangan bersepakat Pancasila masuk dalam piagam PBB untuk mendukung damian abadi,” ujar Weda Ketua Relawan Cinta Tanah Indonesia Kediri.

Prosesi sumpah dilaksanakan anak hikmat mengundang para tokoh lintas agama para fakir miskin dan anak yatim dengan maksud untuk memberikan doa restu dan dukungan. Prosesi pembacaan Sumpah Jati Diri Bangsa diiringi dengan pengangkatan kitab-kitab suci beberapa agama. Prosesi ini disaksikan segenap peserta upacara hari sumpah pemuda dan sejumlah miskin dan anak yatim yang diundang secara khusus.

Usulan tanggal 30 september menjadi hari perdamaian abadi internasional ini mengacu kepada peristiwa besar bersejarah di sidang PBB terkait pidato bung karno “To Build The World A New” (Membangun Dunia Baru) yang dibacakan pada tanggal 30 September 1960. Dalam Pidato itu dengan terang mengusulkan membangun dunia baru yang penuh perdamian dengan konsep Pancasila. Maka Bung Karno mengusulkan agar Pancasila dimasukkan dalam Piagam PBB.

“Bagi kami ini peristiwa besar bersejarah yang layak dikenang. Indonesia memberikan konsepsi besar untuk dunia. Pancasila. Sebagai generasi muda kita layak mengenangnya,” ujar Kushartono Ketua Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno Kediri.

“Semua ini (usulan) bisa membangkitan kecintaan dan kebanggan kita pada Indonesia. Rasa syukur kita pada Tuhan atas anugrah Pancasila sebagai dasar negara yang sudah sangat baik. Maka satu-satunya jalan tanggal 30 September ini harus kita ingat-ingat, jangan sampai dilupakan. Sebagiamana pesan Bung Karno. Jas Merah jangan sekali-kali melupakan sejarah, “tambahnya.*

Husnu Mufid

Jurnalis Citizen