Moebidick Rendra : Sriwijaya dan Susi Pudjiastuti bukti kekuatan Nusantara di bidang maritim

Yogyakarta, 29 Oktober 2019

nenaramadinah.com

Kurang lebih pada abad 7 -13, berada di pesisir sungai terpanjang di sumatera kerajaan maritim terbesar pada masanya ada disana, dialah Sriwijaya.

Konon pada masa kejayaannya, armada lautnya memegang kunci perdagangan di laut malaka dan menguasai sebagian wilayah asia tenggara. Dan kerajaan inilah yg menjadi pusat menuntut ilmu Agama Budha.

Pada th 671M, hiduplah raja yg berkuasa dgn +/- 20rb tentara dan armada laut yg tercanggih di jamannya yg melakukan perjalanan suci menyusuri sungai dan membangun kerajaannya.
Bermula dari selatan sumatra, jambi, dan terus mengembangkan sayap hingga semenanjung malaysia.

Pada suatu masa mrk semakin jaya, kapal berteknologi canggih dijamannya berhasil mrk ciptakan dan mengungasai perdagangan rempah2 dunia sampai +/- 50th lamanya.

Namun kembali lg, bumi itu berputar, kejayaan mrk mulai memudar.

Apa sebabnya?
Serangan dari negeri seberang (Kerajaan Chola – India) menjadi awalnya. Mrk hny mampu bertahan +/- 20th dan akhirnya mrk dipukul mundur. Pasca perang itulah tanah sumatera digantikan oleh kerajaan2 jawa.
Dan akhirnya Sriwijaya hilang dari peta.

Bukan perpecahan dari dlm yg memporak porandakan mrk, bukan pula perang saudara, melainkan serangan dari negri yg jauh disana.

Sriwijaya mgkn kalah, tp semangat kekuatan maritim menyadarkan kita bahwa Nenek Moyang kita memang pelaut, dan disana kita harus kembali berjaya.

*Jejak Sriwijaya mgkn sdh hilang dan hanya jd legenda, namun samudra itu msh ada dan kita adlh negara kepulauan terbersar didunia. Luas perairan dan keindahan bahari bs menjadi negara maritim terkuat yg dibuktikan oleh Ibu Susi Pudjiastuti, Indonesia mendapatkan penghargaan Peter Benchley Ocean th. 2017.*

Dgn simbol kebesaran Nusantara bahwa negara kita kaya raya., *kita merdeka berdaulat di darat, laut dan udara, tutup Moebidik salah satu pegiat Rumah Studi pancasila dan Patriot Garuda Nusantara.(wawan)