Santri Berkontribusi Bagi NKRI

Malang.menaramadinah.com,Hari Santri Nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober sejak tahun 2015.Secara politis,penetapan HSN merupakan pelaksanaan janji kampanye Bapak Jokowi dalam kontestasi Pilpres 2014 lalu.Tetapi yang lebih penting dari itu adalah adanya pengakuan pemerintah akan pentingnya posisi santri baik pada era pra kemerdekaan,kemeedekaan,revolusi fisik hingga keterlibatan santri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sampai sekarang sehingga secara formal perlu diakui melalui penetapan Hari Santri Nasional tersebut.Hal itu dikemukakan Kyai Haji Imron Hamid,Pengasuh Ponpes Al-Ishlahiyah,Singosari ,Malang beberapa waktu lalu pada Bro J dari MM.Com.
Kalangan pesantren menyikapi dengan sangat baik dengan ditetapkannya Hari Santri Nasional.Hal itu menunjukkan adanya pengakuan pemerintah terhadap santri dan pesantren .Kegembiraan ini juga berlanjut dengan ditetapkannya UU Pesantren diakhir masa jabatan Periode Pertama Presiden Jokowi.UU tersebut menjadi instrumen negara maupun masyarakat untuk bisa memberdayakan santri dan pesantren dalam proses pembangunan bangsa dan negara melalui ketersediaan anggaran dan pembinaan yang berkelanjutan.
Lebih lanjut,Kyai Haji Imron Hamid yang juga menjabat sebagai Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdhlatul Ulama Tiongkok itu menambahkan bahwa para santri dibimbing para kyai telah sejak lama ikut dalam proses pembangunan karakter dan pendidikan bangsa .Tugas paling penting santri dan pesantren sekarang adalah ikut serta dalam membentengi generasi muda dari pengaruh radikalisme yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa .Disamping itu,santri juga dituntut untuk bisa menghadapi tantangan pembangunan bangsa dengan memperluas penguasaan literasi dibidang teknologi modern.
Tentang “Hubbul Wathon Minal Iman ” (Cinta Tanah Air Bagian Dari Iman),kyai yang dekat dengan Keluarga Gus Dur tersebut menjelaskan bahwa itu harus terus disuarakan dan diglorifikasi sebagai warisan pendiri NU yang bertujuan memupuk semangat kebangsaan yang bersumber dari ajaran Islam itu sendiri.Tantangan gerakan pendirian khilafah oleh kekuatan tertentu didalam negeri dan berkembangnya ideologi transnasional yang bisa memecah belah NKRI bisa diantisipasi dengan terus menyuarakan “Hubbul Wathon Minal Iman” sebagai bagian dari cara umat Islam untuk mempertahankan keberagaman bangsa ,ideologi dan konstitusi negara sesuai yang disepakati The Founding Fathers(Para Bapak Pendiri Bangsa) kita.
Bro J,menaramadinah.com