Jember, 10 Oktober 2019-menara madinah.com-
Mohamad Nasir, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) meresmikan 13 fasilitas baru di Universitas Jember, termasuk gedung auditorium baru yang menjadi lokasi peresmian (10/10).
Fasilitas baru yang terdiri dari gedung laboratorium terpadu, Agrotechnopark dan auditorium ini diharapkan makin mengukuhkan langkah Kampus Tegalboto sebagai perguruan tinggi unggulan di bidang bioteknologi, khususnya bioteknologi di bidang pertanian, perkebunan, dan kesehatan. Keseluruhan fasilitas baru ini didukung penuh melalui dana dari Islamic Development Bank (IsDB).
Dalam arahannya, Mohamad Nasir bersyukur proyek pembangunan di Universitas Jember berjalan dengan lancar. “Kini tantangannya adalah bagaimana memelihara dan memanfaatkan semua fasilitas baru ini sehingga cita-cita Universitas Jember sebagai perguruan tinggi unggulan di bidang bioteknologi akan tercapai. Keberhasilan hari ini adalah prestasi tapi ingat, jangan sampai terbuai dengan kesuksesan masa lampau sebab bakal membuat perguruan tinggi tidak berkembang. Universitas Jember harus sudah memikirkan bagaimana bioteknologi di 10 tahun, 20 tahun bahkan 30 tahun ke depan. Misalnya terkait keamanan produk-produk bioteknologi,” pesan Mohamad Nasir.
Menristekdikti lantas mengingatkan agar Universitas Jember terus menjalin kerjasama dan kolaborasi dengan semua pemangku kepentingan, terutama perguruan tinggi yang memiliki keunggulan di bidang bioteknologi. Kerjasama dan kolaborasi ini diharapkan akan meningkatkan kualitas dan kuantitas riset bioteknologi yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa. “Bioteknologi menjadi salah satu tumpuan harapan di bidang pertanian, perkebunan dan kesehatan di masa depan. Bahkan pengembangan bioteknologi sudah masuk dalam Rencana Induk Riset Nasional dimana salah satunya dengan bioteknologi diharapkan mewujudkan Indonesia yang berswasembada pangan,” imbuh Mohamad Nasir.
Sementara itu dalam laporannya, Moh. Hasan menegaskan bahwa peresmian 13 fasilitas baru ini menjadi momen luar biasa bagi Universitas Jember. Pasalnya Universitas Jember membuktikan mampu menjalankan amanah dari pemerintah melalui Kemenristekdikti untuk mengelola dana IsDB. Menurut Moh. Hasan, kesiapan dalam memanfaatkan fasilitas baru ini sudah dipikirkan, diantaranya dengan menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi yang memiliki keunggulan di bidang bioteknologi. “Kami sudah menjalin kerjasama bioteknologi dengan dua perguruan tinggi di Jerman, yakni Flensburg University of Applied Sciences dan Biberach University of Applied Sciences. Universitas Jember juga tengah mempersiapkan pembukaan Program Studi Doktor Bioteknologi setelah sebelumnya kita membuka Program Studi Magister Bioteknologi,” tutur Moh. Hasan.
Dihubungi secara terpisah, Honest Dody Moelasy, koordinator Project Implementation Unit (PIU) IsDB Universitas Jember menjelaskan, diantara empat perguruan tinggi negeri (PTN) yang mendapatkan dana IsDB melalui The 4 in 1 Project, maka Universitas Jember menjadi perguruan tinggi yang kemajuan penyelesaian pembangunan fasilitas yang paling cepat. “Rata-rata semua fasilitas yang dibangun di Kampus Tegalboto sudah mencapai 75 persen sehingga Menristekdikti bersedia meresmikan, keseluruhan proyek IsDB direncanakan berakhir di Juli 2020 namun kami optimis bisa selesai lebih awal. Bahkan kami tengah mengajukan penambahan fasilitas baru di komplek Agrotechnopark berupa gedung research hub yang berfungsi menguatkan riset dan hilirisasi produk bioteknologi kita,” katanya.
Untuk diketahui ada empat PTN di Indonesia yang mendapatkan dana dari IsDB untuk pengembangan masing-masing institusinya, yakni Universitas Jember, Universitas Negeri Malang, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, dan Universitas Mulawarman. Universitas Jember sendiri mendapatkan bantuan dana sebesar 42 juta US dollar yang digunakan untuk membangun 13 fasilitas dimana 6 bangunan ada di Kampus Tegalboto, dan sisanya ada di komplek Agrotechnopark di daerah Jubung. (iim)