Gus Miftah usul nama Dolly berubah jadi Alfadholi. Tokoh Dolly tidak sepakat.

Dalam Acara NU Peduli Warga Dolly kemarin tanggal 9 Oktober 2019, Da’i tenar KH Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah usul agar nama Dolly diubah jadi Al-Fadholi.

Terkait usulan tersebut, tokoh masyarakat Dolly Wahyu Cahyonegoro menyampaikan bahwa perubahan nama tersebut tidak perlu.

Melaui aplikasi Whatssapp, Wahyu Cahyonegoro berkirim pesan kepada kontributor media, sebagai berikut :

Ass Wr Wb

Kami masyarakat Dolly mengucapkan terima kasih atas tausiyah Gus Miftah di eks lokalisasi Dolly kemarin, namun mengenai usulan beliau tentang perubahan nama Dolly menjadi Alfadholi kami nilai tidak perlu.

Bicara tentang Dolly substansinya adalah tradisi wisata dan tradisi entertainment. Sejarah kawasan dolly dari masa ke masa memang penuh dengan nuansa wisata dan hiburan, hingga akhirnya pernah terpeleset menjadi pusat hiburan sexual. Pada saat menjadi sentra wisata sexual, Dolly mampu mendatangkan ribuan wisatawan setiap harinya.

Setelah Wisata sexual Dolly ditutup, maka perekonomian warga eks Dolly menjadi buruk. Oleh karena itu kami warga Dolly selama ini berjuang untuk membangun kembali dolly sebagai ikon wisata, tapi berubah dari wisata prostitusi menjadi wisata budaya dan edukasi murah ramah. Dari sekian banyak karya nyata yang telah kami lakukan untuk dolly, kami percaya bahwa kerja strategis dan nyata jauh lebih penting daripada hal-hal seremonial walaupun populis. Kami lebih memilih langkah konkret substantif, karena memang itulah yang lebih signifikan untuk masyarakat eks lokalisasi dolly.

Kami yakin dengan kesabaran dan konsistensi, eks lokalisasi Dolly-jarak akan mampu menjadi magnet untuk ribuan visitor tiap harinya, bahkan melebihi saat wisata prostitusi masih buka.

Jadi Maturnuwun Gus Miftah, biarkanlah nama Dolly tetap Dolly, tidak perlu berubah jadi Alfadholi atau Alcahyo atau Alfirman misalnya. Biarlah nama Dolly tetap menjadi daya tarik pengunjung, tapi ketika mereka tiba di dolly yang mereka jumpai bukan lagi tempat prostitusi tapi tempat edukasi dan persemaian budaya khas jawa timuran.

Sekian
Wss Wr Wb

Wahyu Cahyonegoro

(Ketua JASMERAH/
Ketua Dolly English Club)