KISAH DI BALIK BEDAH RUMAH SEDULUR KOMPAK JUWEDI PEMUDA TANGGUH LERENG MERBABU.

Boyolali 10 Oktober 2019-Menaramadinah.com

Juwedi Namanya viral di media sosial dan juga masuk berita Televisi Nasional.Mulai Indosiar, Metro Tv, Rtv dan televisi daerah.

Kisah Nyata Juwedi.
Pemuda yang baru berusia 15 Tahun ini menjadi tulang punggung keluarga semenjak Sang Ayah meningal dunia.

Salah satu Anggota Kompak awalnya menyampaikan Bansos sembako sebut saja Namanya Koko Wahyudi salah satu anggota Kompak dan Bagong Salome.
Dari keteranganya keluarga siap dicarikan bantuan melalui sosmed. Alhasil banyak mengundang relawan relawan maupun komunitas komunitas bahkan ada para dermawan yang datang langsung.


Bantuanpun mengalir terus menerus.
Contohnya adalah dari Sedekah Boyolali yang memberikan kambing hewan ternah untuk di pelihara.
Dan ada juga bantuan sembako, pakaian dan dagangan untuk di bikinkan warung kecil.

Sumbangan dan bantuan berupa sembako bahkan uang pun di simpan rapi oleh keluarga dekat Pak Joko bu sendet juga oleh mas jarwanto, pak RT maupun pak dawud yang merupakan tetangga dekat dan family juwedi.

Bahkan bantuan yang melalui Kompakpun terkumpul dan di alokasikan untuk membangunkan Rumah yang ukuranya lebar 7 meter dan panjang 11,5 meter yaitu ruang tamu kios yg menjadi satu dengan rumah, tiga kamar tidur dan dapur.


Rancangan bangunan di desain dan dirancang oleh ketua panitia Bedah Rumah yakni Bapak Mustari. Beliau adalah salah satu pengurus dan pembina komunitas sedulur Kompak.

Sementara Kamar mandi sudah dibangunkan oleh relawan solo yang di bantu warga Malibari.
Juga tidak ketingalan pula bantuan dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Boyolali
Bapak Dwi Adi Nugroho berupa Semen.
Muslimin Tafaqul dan Keluarga Sumber Rejeki berupa bahan Kayu.

Di sini komunitas sedulur Kompak tidak sendirian dalam pembuatan rumah adik Juwedi. Dari hasil musyawarah dengan tokoh masyarakat dan pemuda karang taruna juga Ibu ibu Pkk dukuh malibari Ngargoloko.
Juga Kompak sendiri mengadakan musyawarah dengan Lintas Komunitas di ampel
Dari SPM Putra Suara Merbabu, Laskar Ampel. Tidak ketingalan pula relawan giat bedah rumah ini juga dibantu dari Ampel Ricu Pemuda pecinta motor clasik, Karang taruna Banjarjo Kembang Kuning Dan Purwogondo Sampetan.
Mengikuti jadwal dan kelongaran masing masing Komunitas maupun Kelongaran waktu.

Tak kenal capek tak kenal lelah para relawan dan donatur melihat Keluarga ” JUWEDI” dapat tersenyum dan juga punya semangat.

Terlihat Juwedi sendiri bisa mulai bercanda juga bisa tersenyum dengan tamu yang hadir dalam kegiatan bedah rumah. Dan sudah berani untuk saling sapa menyapa begitu pula sang ibu sudah mulai mengenal dan tutur sapa dengan kami yang hadir.
Sebelumya juwedi dan keluarga cangung dan gugub akan kehadiran kami.

Dalam Kisah ini bisa kita ambil hikmah dan pelajaran.

Bahwa Juwedi Anak dari Bapak Mitro Selamet dan Ibu Sutinem ini sekolah tidak lulus sampe Sd di karenakan keadaan ekonomi dan harus membantu mencari nafkah untuk keluarga apalagi semenjak Ayahnya meningal mengantikan sang ayah dengan bekerja srapbutan yaitu mencangkul ikut laden tukang batu maupun ikut buruh mengaspal juga kalok musim tembaku buruh di tembakau dan yang sulit mencari pekerjaan yaitu karena tidak mengenal tulisan.
Sementara 4 dari adiknya yang dua di asuh di pantai asuhan dan yang di rumah masih kecil dan adiknya yang terakir masih menyisu ibunya.


Bahwa Allah tidak akan memberi ujian di luar batas kemampuan Hambanya.
Bahwa setiap Kesusahan pasti ada kemudahan dan kebahagiaan.
Bahwa kasih sayang Allah itu tanpa Batas.

Di sisi lain kita bisa belajar dari Juwedi dalam ketabahan, kesabaran dan juga semangat tangung jawab terhadap keluarga yaitu Ibu dan mengurus adik adiknya, mengantikan sang Ayah, jadi tulang pungung Keluarga dan tak pernah menyerah dijalani dengan Iklas.

Bagi kita maupun sekelilingnya, kisah Juwedi ini menjadi ujian apakah kita punya rasa kasih sayang maupun empati terhadap kehidupanya untuk membantu dan meringankan penderitaan maupun kekuranganya.
Semoga Keluarga Juwedi selalu mendapatkan Rahmat dan RidhoNya.
Dan semoga para relawan para donatur yang telah membantu dalam segala hal mendapatkan Rahmat dan Ridho serta dipermudah dalam segala urusan.
Semoga menjadi Ibadah dan Amal untuk tabungan di hari Akhir, karena sebaik baik masa depan adalah Negeri Akhirat Rumah Masa Depan.

Salam Kompak.
Peduli Sesama Sukses Bersama.

Gogon Irama MM.com