Pasuruan – menaramadinah.com: Sedikit 187 orang warga 7 Desa di Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan masih tertahan di Papua. Setelah kerusuhan Wamena warga Nguling, masih belum kembali ke Nguling.
Menurut Camat Nguling Bunadi warganya yang masih di Papua tersebut, sifatnya mengungsi. Karena setelah kerusuhan Wamena warga Nguling banyak yang kehilangan tempat tinggal.
Dari 187 orang tersebut berasal dari 7 desa yaitu Kedawang, Mlaten, Sidomulyo, Randuati, Sumberanyar, Watu Prapat dan Pajunggul.
“Mereka merantau bersama keluarganya sekitar 5 – 15 tahun di Wamena. Ada yang mracangan, ojek,” ujarnya.
Bahkan, para perantau, secara ekonomi sudah berhasil. Terbukti sudah ada yang bisa membuat rumah yang bagus-bagus dan beli tanah di daerah Nguling.
“Kalau saya berharap, mereka bisa terus di Wamena. Karena pemerintah sudah menjamin keamanannya,” imbuhnya.
Untuk sementara mengungsi dulu di Jayapura di markas TNI. Kalau suasana sudah aman, bisa kembali berjualan di Wamena.
“Daripada pulang ke kampung halaman di Nguling nggak ada penghasilan. Mending di Wamena. Ya menunggu suasana aman,” tambah Camat. (aza