
penulis : Arif Pojok Baca NahdliyyinĹ
Bila Anda berkunjung di Pesantren atau Rumah Seorang Kyai atau Ulama Pemimpin sebuah Pesantren,teliti dengan baik bagaimana sikap Kyai tersebut.Teliti pula Saat Beliau menjadi Imam Sholat di Pesantren yang Beliau asuh.
Setelah Sholat Sang Kyai biasanya akan membaca Doa seperti ini ” Allahumma Inna As’aluka salamatan fiddin wa aafiyatan fil jasadi wa ziyadatan fil Ilmi wabarakatan fi Rizqi wa maghfiratan qablal mawt….( Ilaa Akhir ).”
Doa diatas secara ringkas maknanya adalah ” Wahai Tuhan,kami mohon pada-Mu keselamatan dalam agama, kesehatan tubuh, tambahan pada ilmu,keberkahan pada rezeki, diterima tobat kami sebelum maut, kasih sayang ketika maut, dan keampunan setelah maut….( Hingga Akhir ) “.
Bisa Anda bayangkan Permohonan yang dibacakan dengan Tulus setiap Hari oleh Sang Kyai.Bukan Hanya untuk Santrinya semata namun juga untuk Orang Tua Santrinya hingga Bangsanya.Dengarkan Pula Bacaan Istighfar yang dibaca oleh Sang Kyai dan diikuti bacaannya tersebut oleh Santrinya ” Astaghfirullahal adzim Lil mu’minina wal mu’minat muslimina wal muslimat min masyaariqil Ardli ilaa maghoribiha ” ( Wahai Tuhan Kami,Ampunilah Khilaf Kami semua Kaum Mu’min Mu’minat Kaum Muslim Kaum Muslimat dari Bumi Masyriq hingga Maghrib ).
Bayangkan,Seorang Kyai begitu Ikhlas mendoakan bahkan memohonkan ampunan untuk Semua Umat Islam tanpa terkecuali tak peduli Ia Nahdlatul Ulama,Muhammadiyah,Persis,Al Washliyah,PWI LS,Rabithah Alawiyah dan bahkan seluruh Muslim baik di Bumi Maghrib hingga Masyriq.Dari Maroko hingga Ujung Syria.Bayangkan,Doa dan permohonan ampunan ini tiap hari dilantunkan secara tulus oleh Kyai.
Setulus itu Doa dan permohonan Ampunan dilantunkan setiap Hari oleh Kyai terhadap Santrinya dan Seluruh Umat Islam dan Kita malah menilainya dari Hitungan Lembar Uang Rupiah dalam Amplop ? Sungguh,Tak ada balasan yang Cukup bagi Seorang Kyai yang setiap Hari mendoakan Kita dengan tulus dalam 5 Kali Sujud yang Ia lakukan.Rasanya,Seamplop Uang pun tak pantas baginya 😭
Atas Doa dan Ilmu yang Beliau ajarkan,Nilai Amplop yang Saya berikan kepada Kyai sebagai Bentuk Keta’dziman dan Penghormatan pun amat tak ternilai rasanya.
Mungkin Sudut pandang Saya ini yang tak difahami Orang Orang Jakarta yang Hari ini mendadak Religi banget dan menilai segala sesuatu dari takaran Mata dan akal semata 😡
Wahai Manusia Jakarta….Mata Kalian dan Telinga Kalian takkan mampu mendengar betapa Doa Tulus Kyai di tengah malam melantunkan Doa untuk Kita ” Irhamna Yaa Arhama Rohiimin ” ( Kasihilah Kami Semua Wahai Sang Maha Pengasih ).
