
09
By : Prof Mahmud Mustain, Guru Besar Teknik Kelautan ITS.
Epistemologi ilmu adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang pengetahuan ilmiah, termasuk sumber, metode, dan batasan pengetahuan ilmiah. “Epistemology is the philosophical study of knowledge, exploring its nature, origin, scope, and limits (The third edition of Encyclopedia Britanica)”. Terkait epistemologi ilmu, ada konsep cara memperoleh ilmu yang dapat diambil dari Al-Qur’an, yaknii QS An-Nahl ayat 78, yakni;
وَاللَّهُ أَخْرَجَكُم مِّن بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.”
Secara lengkap ayat ini membahas tentang nikmat Allah yang telah diberikan kepada manusia, yaitu mengeluarkan manusia dari perut ibu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun. Kemudian Allsh SWT memberikan pendengaran, penglihatan, dan hati agar manusia dapat bersyukur.
Dalam tafsirnya, ayat ini menekankan pentingnya menggunakan nikmat-nikmat Allah untuk beriman dan bersyukur kepada-Nya. Allah memberikan potensi, bakat, dan kemampuan kepada manusia sejak dalam kandungan, dan setelah lahir, manusia dapat mengembangkan potensi tersebut dengan bantuan Allah SWT.
Terkait dengan epistimologi dalam aspek metode perolehan ilmu. Maka dari nikmat Pendengaran, Penglihatan, dan Hati, Allah memberikan pendengaran, penglihatan, dan hati kepada manusia untuk dapat memahami dan mengetahui sesuatu. Lebih dari hal tersebut, maka manusia memiliki tanggung jawab untuk menggunakan nikmat-nikmat Allah untuk beriman dan bersyukur kepada-Nya.
Sekali lagi dalam konteks epistemologi, Al-Qur’an menekankan pentingnya menggunakan akal, pengalaman, dan wahyu untuk memperoleh pengetahuan yang benar.
Semoga manfaat barokah selamat aamiin.
🤲🤲🤲
Surabaya,
21 Robiul Akhir 1447
atau
13 Oktober 2025
m.mustain
