بسم الله *Mohon Digandeng*

 

Prof Mahmud Mustain, Guru Besar Teknik Kelautan ITS.

Berikut adalah syair yang mengandung kalimat “خذ بيدي” (Khudz bi yadi, pegang tangan saya), atau bahasa lain adalah saya mohon digandeng. Lengkap satu syairnya adalah,
يَا رَسُولَ اللهِ خُذْ بِيَدِي
فَقَدْ أَضَعْتُ الطَّرِيْقَ وَمَا أَدْرِي
“Wahai Rasulallah, peganglah tanganku
Karena aku telah tersesat dan tidak tahu jalan.” Artikel ini tertarik dengan diksi خذ بيدي (boso suroboyoane, Tangan kulo Panjenengan gandeng po’o nggih).

Syair ini adalah ungkapan kerinduan dan permohonan bantuan kepada Nabi Muhammad SAW. Kalimat “خذ بيدي” merupakan metafora untuk meminta bimbingan dan pertolongan. Lengkapnya frasa adalah
“خذ بيدي يارسول الله”
“Gandenglah tangan saya ya Rasulallah”.

Frasa ini adalah bagian dari sebuah qasidah atau puisi yang ditulis oleh Sultan Abdul Hamid I, yakni seorang khalifah Utsmaniyah. Qasidah ini dikenal sebagai “Qasidah Al-Hujrah Al-Nabawiyyah” atau “Qasidah Ya Sayyidi Ya Rasulallah”. Puisi ini ditulis untuk memuji Nabi Muhammad SAW dan mengungkapkan kerinduan serta permohonan pertolongan kepada beliau (Meta AI, 2025).

Rasa kedekatan kita pada Rosulullah SAW ketika menyebut خذ بيدى ini sungguh seolah benar-benar dekat sekali. Betapa kita bahagianya ketika bisa digandeng Beliau, masyaAllah luar biasa. Apabila kita mau membayangkan ulang menjadi anak kecil yang baru belajar berjalan, kemudian tangan ini digandeng orang tua. Maka rasa kondisi seperti inilah rasa tentramnya dalam kehidupan ini. Kondisi riilnya kita ini sangat jauh dari fisik Rasulillah SAW, tetapi kita bisa merasakan begitu dekat dengan Beliau. Bahkan kita terkadang bisa tidak terasa mengalirkan airmata ketika bersholawat, lebih-lebih saat marhabanan mahallul qiyam.

Dengan demikian mari kita nikmati khususnya ketika kita melafalkan خذ بيدى ini. Sungguh luar bisa rasanya seakan lafal ini bisa menjadi sarana pendekatan diri kita kepada Beliau. Hakekatnya dekat kita kepada Beliau juga berarti dekat kita kepada Allah SWT. Semoga kita bisa demikian aamiin.

Semoga manfaat barokah slamet aamiin
🤲🤲🤲

Surabaya, 12 Robiul Akhir 1447
atau
6 Oktober 2025
m.mustain