Surabaya-menaramadinah.com-Senin, 16 September 2019-Ahir2 ini banyak protes dari kalangan orang2 yang ga suka pada tayangan film “The Santri ”
Mengapa meraka getol sekali menyuarakan penolakan terhadap film karya Livi zheng tersebut?
Semua ini karena film The Santri telah di restui pembuatannya oleh PBNU
Jadi apa2 yang di suarakan oleh PBNU saat ini pasti dan pasti akan di tolak oleh orang2 yang ga suka pada NU.
Apa tujuan meraka sebenarnya?
Mereka membuat pelemahan terhadap PBNU dan target mereka adalah pembubaran NU pada tahun2 kedepan ( Mimpi kali mereka)
Coba kita mempelajari perjalanan NU dari sejak pendirian NU hingga sekarang,
Percaya atau tidak siapapun yang melawan NU akan tergerus dengan perjalanan waktu
Dahulu DI TII berhadapan dengan NU maka yang tumbang adalah DI TII, dilanjutkan dengan PKI yang getol melawan NU ternyata pada zamannya PKI ternyata PKI nya yang bubar dan beberapa waktu yang lalu adalah HTI yang merasa besar padahal ga begitu besar adanya, mereka juga melawan NU ternyata yang di bubarkan oleh Pemerintah adalah HTI dan saat ini ormas2 kecil yang merasa besar juga ingin melawan NU dengan slogan bubarkan NU di mulai dengan bubarkan banser dan ansor nya tapi sampai saat ini Banser Ansor dan NU semakin kuat dan mereka yang menginginkan bubarnya NU sudah ada tanda2 akan bubar dengan sendirinya, seperti masa ijinnya habis dan ga bisa diperpanjang lagi.
Heheheh masih belum yakin dengan keramatnya NU yang notabene nya didirikan oleh para ulama khos bahkan para Aulia yang memandegani berdirinya NU.
Ada lagi yang merusak NU dari Dalam dengan mengatas namakan NU GARIS LURUS Padahal orang2 nya ya ga LURUS Benar. Terbukti dengan tidak konsisten fatwa2nya
Misalkan melarang orang menonton film THE SANTRI
Tapi menonton sinetron drama percintaan di TV ga di larang padahal kalau di cermati lebih bahaya mana nonton film sinetron di TV yang penuh adegan tidak syar’i dengan film The Santri yang konon katanya ada adegan pacaran dan juga adanya alasan dalam film The santri ada adegan pemberian tumpeng ke gereja dan itu keluar dari ajaran aswaja
Coba kita telusuri sejarah tumpeng itu sendiri adalah dari budaya Hindu yang telah diadopsi oleh para wali songo menjadi budaya Islam jadi budayanya dipertahankan dan disempurnakan pada amaliyah bacaannya serta isi dari tumpeng itu sendiri.
Maka kalau ada yang koment tentang adanya tumpeng yang diantar ke gereja itu adalah bukan kebiasaan aswaja ya mereka harus belajar kembali tentang sejarah Islam yang ada di nusantara ini.
Zaman rosululloh dulu perna memberi makan seorang Yahudi yang buta dengan telaten nya walau beliau selalu di caci maki oleh orang tsb tapi rosululloh dengan sabarnya tetap menyuapi orang Yahudi tsb tiada henti2nya
Nah kalau ini hanya adegan dalam film yang memberikan tumpeng ke orang non muslim terus di katakan tidak sesuai dengan ajaran aswaja apa ya segitu mudah nya menjustifikasi itu sebuah kesalahan?
Dimana letak khoirun naas anfauhum lin naas nya
Menurut saya pribadi saat ini kelompok yang mempersoalkan film ” THE SANTRI” tidak lain adalah orang yang tidak suka kepada NU yang di bawah kepemimpinan KH Said Aqil Sirojd saat ini.
Alasan mendasar ketidak sukaan mereka terhadap kepemimpinan KH Said Aqil Syirodj adalah belum bisa move on karena kekalahan dalam muktamar di jombang pada tahun 2015 lalu.
Sehingga apapun yang di lakukan oleh NU di bawah kepemimpinan KH Said aqil sirojd selalu salah dan ga ada benarnya di mata kelompok tersebut.
Ya begitulah pada ahirnya film THE SANTRI menjadi bahan perdebatan yang membuat kontroversi di kalangan orang2 yang kurang gaul dalam hidup bermasyarakat di Nusantara ini.
*SEMOGA SEGENAP WARGA NAHDHIYIN SELALU DI BERIKAN HIDAYAH DAN KEKUATAN OLEH ALLOH*
Dan NU selalu jaya dan berdiri tegak dalam mempertahankan NKRI. (wn)