Haul Auliya Ki Darsono di Ponpes Karangsawo Paciran La,ongan Sebagai Wujud Rasa Syukur

LAMONGAN; menara madinah.com-Pondok Pesantren Tahfidhul Qur’an Karangsawo Paciran, Lamongan kembali menyelenggarakan peringatan haul Haul Ki Darsono (Sesepuh Desa Paciran) yang bergelar Panembahan Tubagus Anom Syeikh Umar Syarif. Kegiatan dimulai pada sore (13/9) ziarah dan tahlil di makam (maqbaroh) Ki Darsono yang berjarak 2,5 km dari pesantren yang berkonsentrasi di bidang hafalan Al-Qur’an ini.

Rangkaian kegiatan selanjutnya pengajian agama digelar pada malam hari (14/9) dengan mengundang penceramah K. Bi’in Abdussalam (mantan Ketua Tanfidziyah PCNU Lamongan). Ratusan jamaah dari segala penjuru Pantura menghadiri acara malam itu. Mereka menghadiri ceramah agama yang diawali dengan istighotsah (doa bersama) yang dipimpin oleh K. Minhajul Abidin selaku Pengasuh PPTQ Karangsawo Paciran.

Saat melantunkan istighotsah sang kyai melantunkan lafadz-lafadz doa dengan meneteskan air mata syahdu, sehingga para jamaah ikut larut meneteskan air mata mereka. Acara dilanjutkan dengan santunan untuk anak yatim-piatu. Para anak yatim-piatu terlihat gembira saat menerima santunan dari K. Minhajul Abidin. Tak terlupa sang kyai mengelus kepala para anak yatim-piatu. Sehingga membuat mereka tersenyum pada malam itu. Puncak acara malam itu dipungkasi dengan mauidlotul hasanah (pengajian agama) yang dibawakan oleh K. Bi’in Abdussalam.


Dalam ceramahnya, beliau menyampaikan sejarah 9 wali di Indonesia. Begitu besar jasa para wali dan ulama’ dalam berkonstribusi menyebarkan Islam di Indonesia terutama di Pulau Jawa.
Wali Songo (Sembilan Wali) mempunyai peranan masing-masing. Misalnya Sunan Kalijaga yang ahli dalam berda’wah yang disesuaikan dengan culture/budaya bangsa. Dan Sunan Giri ahli dalam tatanegara dan berpolitik, konon Bupati pertama Lamongan merupakan murid dari Sunan Giri yang bernama Ki Ronggo Hadi (Mbah Lamong).
Di akhir ceramahnya, K. Bi’in Abdussalam menyampaikan bahwa ketika kita mengkhauli para Auliya’ dan Para Alim, hal itu sebagai bentuk rasa syukur dan mengenang kebaikan-kebaikan beliau.
Setelah acara ditutup dengan doa, para jamaah kemudian berebut buah semangka dan sayuran yang disediakan oleh panitia acara malam itu. Dan para jamaah segera beranjak meninggalkan lokasi pengajian menjelang tengah malam. Acara malam itu berlangsung dengan tertib dan aman dengan pengawalan dari personel Banser Satkoryon Paciran.
Rangkaian haul Ki Darsono tahun ini juga kembali menggelar pengijazahan (penurunan) ilmu hikmah untuk masyarakat sekitar oleh KH. Ahmad Tarmuji dari Ponorogo menjelang akhir bulan Muharram / Suro. Panitia berharap kegiatan itu dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar untuk sarana terapi non medis dan sebagai sarana untuk meningkatkan iman dan taqwa. Sehingga masyarakat lebih nyaman dalam beribadah dan menjalani hidup bermasyarakat. (*)

Faried

Jurnalis Citizen MM.com