Makam Aulia Syekh Muchyiddin

Pada sekitar tahun 1831 di desa Pecuk kecamatan Pakel kabupaten Tulungagung ini sudah ditinggali oleh beberapa penduduk. Diantaranya yaitu Mbah Ahmad Rofi’i dan Mbah Arfayin. Mereka berdua penduduk-penduduk desa Pecuk yang berasal dari daerah Begelen Jawa Tengah.

Suatu ketika Mbah Ahmad Rofi’i kedatangan 3 orang tamu tak dikenal. Pada awalnya 3 orang tersebut tidak mau mengaku nama dan asal usulnya. Tetapi setelah Mba Ahmad Rofi’i menyambut kedatangan 3 orang tersebut dengan baik, sesuai dengan ajaran Rosululloh, akhirnya 3 orang tersebut mau memperkenalkan diri dan mau menjelaskan asal usul mereka bertiga. Bahwa mereka bertiga bernama Muhyi, Kuning dan Benowo. Mereka adalah mantan laskar Diponegoro yang mengembara untuk menyusun kekuatan menentang penjajah Belanda sekaligus berdakwah untuk mensiarkan ajaran agama Islam. Mereka ingin mengumpulkan para pemuda untuk di didik tetntang ajaran Islam dan dibina kesadaranya untuk bela Negara ( Hubbul Wathon Minal Iman ).

Setelah perkenalan selesai dan Mbah Ahmad Rofi’i tahu apa tujuan 3 orang tersebut akhirnya Mbah Ahmad Rofi’i memberikan tempat yaitu sebidang tanah disamping rumahnya diserahkan kepada mereka untuk tempat berdakwah dan menggalang kekuatan.

Namun demikian untuk memudahkan dan mempercepat penggalangan kekuatan dan penyebaran ajaran Islam mereka bertiga sepakat untuk berpisah. Yang tinggal di Pecuk hanya 1 orang yaitu Muhyi, sedangkan Benowo melanjutkan ke arah selatan dan menetap di Bedalem. Sebelum berpisah merekan bertiga punya kesepakatan membuat sandi yudha yaitu kelapa gading dan sawo. Jadi untuk mengetahui siapa kawan dan siapa lawan kepada semua santri-santri atau pengikut mereka bertiga di perintah untuk menanam kedua pohon tersebut di depan rumah.

Pada akhirnya setelah mereka bertiga meninggal dunia, para santri yang telah dibina dan mempunyai dan menpunyai ilmu agama tersebut menamakan para tokoh itu Sunan Benowo, Sunan Kuning dan Imam Muhyidin. Sunan artinya Susuhunan/ orang yang bisa dipercaya. Jadi Sunan Benowo dan Sunan Kuning adalah orang yang bisa dipercaya. Sedangkan Imam Muhyidin tidak memakai nama Sunan tetapi makna dari nama Imam Muhyidin itu sudah membawa makna yang luas yaitu :
Imam Artinya Pemimpin
Muhyi berasal dari kata Hayat Atinya Hidup
Din Artinya Agama
Jadi nama Imam Muhyidin itu artinya Pemimpin yang ngurip-ngurip agama Isalam atau Pemimpin yang berusaha menghidupkan semangat beragama Islam.
Mbah Imam Muhyidin sekarang telah tiada, tetapi semangat juangnya masih harus ditiru oleh masyarakat desa Pecuk dan sekitarnya.

Sumber : Dinas Budpar Tulungagung