Prosesi Penjamasan Pusaka Sunan Kalijogo Ahad Pon 10 Dzulhijah 1440 H

 

Sebagai Tamu Undangan Saya bersilahturahim & menyampaikan salam kepada ;
– Raden Prayitno bin prawiro kusuma
( Juru Kunci Makam Sunan Kalijaga)
– Ray. Hermin
– R Agus Supriyanto, SH
( Pengurus YAYASAN SUNAN KALIJAGA KADILANGU)

Dengan sapaan lembut yg penuh keramah-tamahan serta santun terasakan disa’at beliau- beliau menjawab salam yg saya sampaikan atas titipan Salam Takzim juru kunci Giri kedaton ( Bp.Mohtar 66th ) dan Juru Kunci Makam Sunan Giri,


Dengan Do’a Harapan Agar Suksesnya Prosesi Penjamasan Pusaka Kanjeng Sunan Kalijaga untuk menjadikan moment pentingnya kebersamaan menjaga kelestarian dan pemeliharaan Adat & Tradisi Kearifan lokal khususnya di kadilangu Demak dan Cagar budaya Nusantara Umumnya.

Untuk mengenal Prosesi Penjamasan saya dapat melihat langsung dan lebih mengerti karena pertanyaan saya dijawab oleh beliau diatas dengan penuh tutur kata bijak.

Dasar apa kegiatan Penjamasan dilakukan oleh trah keturunan kanjeng Sunan Kalijaga?
penjamasan pusaka dilakukan berdasarkan pada wasiat Eyang Sumare(Sunan Kalijaga) yang sesaat sebelum meninggal berpesan :

“Agemanku, mbesuk yen aku wes dikeparengake sowan ingkang kuwaos, salehno neng dhuwur peturonku, kejobo kuwi sawise akukukut, agemanku jamasano”
(setelah saya dipanggil Tuhan yang Mahakuasa,letakkan “ageman”ku di atas tempat tidurku, selain itu basuhlah “agemanku”)

Kapan penjamasan Pusaka dilaksanakan dan sejak kapan ?
:Setiap setahun sekali tepatnya tgl 10 Dzulhijah / Hari Raya Idul Adha
Dab Sejak sekitar tahun 1740 hingga saat ini,”

Berapa pusaka yg akan dijamas?
Nama Nama Pusaka yg dijamas?

-Ada 3 Pusaka Milik Kanjeng Sunan Kalijaga.
-Adapun nama 3 Pusaka adalah;
1.keris Kiai sirikan
2 keris Kiai Cyrubuk Tidakan
3.Kotang Antokusumo

Jenis Minyak Apakah untuk menjamas 3 Pusaka Itu?
“Minyak Jamas terdiri dari 3 jenis Minyak berupa;

-Melati keraton
-Minyak Cendana
Dengan Ritual Khusus Betah melek (Tidak Tidur ) & Betah Lesu ( Berpuasa) dalam proses pembuatan Minyak Jamas.
-Terkait perangkat jamas, salah satunya yaitu minyak hasil olahan yg diambil dari sari kelapa yang pohonnya tumbuh di arah Barat Laut atau arah kiblat Masjid Agung Surakarta ,Oleh Keraton Surakarta untuk dijadikan minyak kelapa dan perangkat abon-abon atau uborampe lainnya.


Dari Ritual Minyak jamas Keraton Surakarta tersebut akan dicampur dengan minyak jamas Kadilangu untuk digunakan penjamasan Tiga Pusaka Sunan Kalijaga.”

Setelah selesai Acara Selamatan Ancakan dari Keluarga Besar Kanjeng Sunan Kalijaga pada Malam Takbiran

Selesai Sholat Idhul Adha di Masjid Besar Kanjeng Sunan Kaljiga semua merapat di Gedung Pangeran Wijil V yg berdekatan dengan kolam segaran tepatnya di Kelurahan Kadilangu Kecamatan Demak Kabupaten Demak Provinsi Jawa Tengah.

Berikut Prosesi penjamasan pusaka peninggalan Sunan Kalijaga :

Minggu pon 11 Agustus 2019.
Tempat Gedung Pangeran Wijil V dan Makam Sunan Kalijaga.
Waktu ; 08.30 – 09.15 WIB
Persiapan Tim Penjamas
Melakukan persiapan Ubo Rampe dengan acara yg cukup Syakral dgn barisan pagar Ayu Dan Pagar Bagus berpakaian Tradisional Demak yg juga diikuti sentono ( Abdi) berjejer dengan membawa Tombak Kebesaran Kadilangu menunggu kedatangan Adipati Demak Bintaro yg dikawal dengan iring iringan 40 Pasukan khusus yg di ikuti ratusan santri dengan bersholawat dan tari zipin asli daerah Demak. Start Masjid Demak -Finish Kadilangu.

-Waktu : 09.30 -09.45 WIB.Menerima Minyak Jamas dari Adipati Demak Bintaro yg berlangsung sangat Sakral dan kental Adat Jawa ketika Adipati Demak menyerahkan Minyak Jamas kepada kepada Lurah Tamtama yang selanjutnya dibawa ke sesepuh Kadilangu

Waktu : 09.45 – 10.00 WIB
Pemberangkatan Tim Penjamas menuju ke Makam Sunan Kalijaga.
Seusai menerima minyak jamas tersebut para abdi dalem bergegas membawanya menuju makam Sunan Kalijaga, dengan diiringi para sentono (abdi) lainnya dgn Upacara khusus.

-Waktu 10.15 – 11.00 WIB
Prosesi Penjamasan di dalam Makam Sunan Kalijaga
Diikuti oleh 7 Tim Penjamas,Bupati HM Natsir, Wabup Joko Sutanto,
Sekda Demak Singgih Setyono.
Kapolres Demak AKBP Arief Bahtiar, Dandim 0716 Demak Letkol Inf Abi Kusnianto, dan pejabat teras lainnya.
Suasana lebih Sakral ketika berdo’a sebelum memasuki Zona Inti Makam Muqarobah Kanjeng Sunan Kalijaga dengan bakaran Menyan Arab memberikan wangi sekitarnya.

Kenapa Dalam Ritual Penyucian Pusaka Sunan Kalijaga, Mata Harus Terpejam sesuai Pesan Sunan Kalijaga “Sing Sopo wae wani ngulingani dapor miwah tangguhe, yen nganti surup mesti ngeno popo tanpo netro” (Barang siapa berani melanggar, melihat wujud pusaka, maka matanya akan buta).
Maka, pada saat mencuci Tiga pusaka itu, seluruh tim penjamas
dilarang melihat wujud pusaka tersebut.

Mereka hanya diperbolehkan merendam tangannya dalam bokor (tempat) minyak jamas, selanjutnya melumasi ketiga pusaka wali itu dengan kedua tangannya yang basah oleh minyak jamas.

Waktu 11.00 – 11.15 WIB.
Tim penjamas kembali menuju ke Gedung Pangeran Wijil V diikuti seluruh Undangan yg Hadir.

-Waktu 11.15 – 12.00 WIB
Do’a Selamatan atau Riyayan sebagai Rasa Syukur atas suksesnya prosesi penjamasan.

-Waktu 12.00 – 14.00 WIB
Sesepuh Bersalaman Kepada Para pengunjung beserta Tim Penjamas Pusaka yg diwakili oleh ;
Juru kunci : R.Prayitno
Ketua : R.Edi Mursalien
Kasepuhan : H.R.Muh Cahyo Imam Santoso.SH.M.HUM.

Salaman(Sungkeman) dari ribuan pengunjung agar segala maksud Dan Tujuannya bisa Di Kabulkan Oleh Allah SWT yg di Amini oleh Tim penjamas dgn berkah acara ini ,” Terang R.Edi Mursalien selaku ketua Panitia.

Gilang Adiwidya

Jurnalis Citizen MM.com