Gerak Badan Agar Sehat

Kediri-Menaramadinah.com Kamis Legi, 18 Agustus 2022. Gerak Badan, salah satu cara mensyukuri Kesehatan Badan. Alhamdulillah, pagi ini sinar matahari menghangatkan badan. Suatu anugerah yang besar dari Allah, Gusti Pangeran Yang Maha Hidup, dan memberi hidup dan kehidupan kepada ummat Nya, termasuk kita.

 

Bells Palsy, gangguan saraf wajah hampir dua minggu yang lalu, telah mengingatkan dan menyadarkan diri ku untuk ‘Betapa penting nya menjaga kesehatan tubuh’ dalam hal ini menggerakkan anggota-anggota tubuh kita di pagi hari khusus nya saat-saat matahari terbit, agar badan menjadi hangat.

Para terapi di Sanggar Jampi Sae, memberi nasehat agar pertama: a). Sebelum berangkat tidur malam menggerakkan badan dengan cara berbaring telentang, kedua kaki di angkat ke atas lalu diturunkan pelan-pelang angkat lagi, semampunya. Pada awalnya saya cukup kuat tiga kali saja, badan sudah terasa sakit, sedangkan hari-hari berikutnya sudah kuat sampai sepuluh kali, badan hangat dan berkeringat, nafas ngos-ngosan atau nafas terburu buru, tetapi badan menjadi enak, b). Pada pagi hari cari ruang kosong sehingga sinar matahari bisa mengenai anggota badan, yakni menghadap ke barat agar bagian kepala dan punggung terhangat kan, jika sudah terasa hangat atau ber kunang-kunang badan terasa ‘mbeliur’ atau lemas harus istirahat.

Matahari terbit di pagi hari, selain indah untuk di nikmati oleh mata, juga kehangatan sinarnya banyak berguna bagi kehangatan badan agar segar dan bugar. Cahayanya yang terang untuk penerang alam agar semua mahluk bisa beraktifitas untuk kehidupan nya, mencari rizki dan segala hal yang di butuh kan dalam hidup.
Betapa besar anugerah kesehatan itu nilai nya, namun kadang sering kali kita manusia kurang perduli dan atau memperhatikan untuk mensyukuri nya.

Baru terasa ketika kita mengalami ‘sakit’ akibat kita lupa menggerakkan anggota-anggota badan, karena berbagai kesibukan, sebab oleh berbagai alasan.

Tenaga terapi yang lain juga menambahkan agar melakukan senam wajah, menggerakkan mulut dengan menjulurkan lidah ke bawah, ke kanan dan ke kiri, serta melakukan pemijatan di seputar telinga bagian bawah daun telinga kanan dan kiri, juga dagu samping kanan-kiri, disertai minyak urut agar hangat dan cepat terjadi pelemasan. “Satu yang penting di jaga selain itu semua, KELOLA EMOSI agar pikiran tidak tegang” ungkap Mbak Sekar dengan senyum nya yang manis, dan saran yang halus serta mengena.

Secara medis dokter yang memeriksa ‘bells palsy’ ku, juga menganjurkan dan menyarankan agar melakukan olah raga. “Lakukan gerakan-gerakan yang sesuai dengan usia bapak” ungkapnya.

Selain hal-hal di atas, Mbah Rosid, salah seorang sesepuh dan pinisepuh yang saya temui memberikan nasehat begini: “Kalau mempunyai keinginan apa saja, jangan ambisi, jangan memaksakan diri, nanti malah emosi, dan selalu mawas diri sendiri, sehingga akhir nya bisa terhindar dari penyakit darah tinggi”, dengan senyum dan gaya nya yang lembut.

Saya bersyukur dipertemukan dengan orang-orang hebat dan tulus membantu dengan penuh kasih sayang.

Nur Habib, membuat catatan menuju sembuh dari Bells Palsy.

Teman sejawat di PKH Kecamatan Kandangan, Drs. Suparman, yang juga mempunyai keahlian terapi ‘listrik’ juga memberikan tips-tips gerak badan yang ringan namun cukup besar manfaat nya bagi para lansia, antara lain: a). Mulai bangun tidur yang baik adalah memiringkan badan ke kanan atau ke kiri baru mengangkat tubuh untuk posisi duduk, tenang beberapa saat, lalu berdiri, cari pegangan kedua tangan, misal meja atau kursi, angkat tumit(jinjit) 5 sampai 10 kala, b). Berjalan-jalan boleh dalam rumah, dengan cara me-ngibas-ngibaskan/ ‘nyaduk ne’ kaki saat berjalan 10 sepuluh kali putaran betis dan persendian delamakan sudah terasa nyaman. Cara memutar badan saat berjalan ini se arah jarum jam, c).

Lakukan aktifitas lain nya yang menjadi rutinitas pribadi, misalnya ke kamar mandi dan beribadah pagi, d). Melakukan gerak badan berikutnya setelah matahari terbit, mulai gerakan yang cukup ringan dengan menepuk-nepuk sela-sela jari, telapak tangan kanan kiri luar-dalam secara bergantian, dilanjutkan ke lengan sampai bahu, pinggang, pinggul, paha, betis, sampai telapak kaki, semua nya dengan jumlah hitungan kurang lebih 40 kali.

Lebih lanjut dia mengingatkan agar melakukan ini dengan rutin, dan “Menjelang tidur dan setelah bangun tidur, minum segelas air hangat” pungkas nya. Hal ini baik untuk kita semua, segala usia, air putih yang hangat berguna untuk kesehatan kita.

Teman sejawat di PKH Kecamatan Kandangan, Drs. Suparman, yang juga mempunyai keahlian terapi ‘listrik’ juga memberikan tips-tips gerak badan yang ringan namun cukup besar manfaat nya bagi para lansia, antara lain: a). Mulai bangun tidur yang baik adalah memiringkan badan ke kanan atau ke kiri baru mengangkat tubuh untuk posisi duduk, tenang beberapa saat, lalu berdiri, cari pegangan kedua tangan, misal meja atau kursi, angkat tumit(jinjit) 5 sampai 10 kala, b). Berjalan-jalan boleh dalam rumah, dengan cara me-ngibas-ngibaskan/ ‘nyaduk ne’ kaki saat berjalan 10 sepuluh kali putaran betis dan persendian delamakan sudah terasa nyaman. Cara memutar badan saat berjalan ini se arah jarum jam, c).

Lakukan aktifitas lain nya yang menjadi rutinitas pribadi, misalnya ke kamar mandi dan beribadah pagi, d). Melakukan gerak badan berikutnya setelah matahari terbit, mulai gerakan yang cukup ringan dengan menepuk-nepuk sela-sela jari, telapak tangan kanan kiri luar-dalam secara bergantian, dilanjutkan ke lengan sampai bahu, pinggang, pinggul, paha, betis, sampai telapak kaki, semua nya dengan jumlah hitungan kurang lebih 40 kali.

Lebih lanjut dia mengingatkan agar melakukan ini dengan rutin, dan “Menjelang tidur dan setelah bangun tidur, minum segelas air hangat” pungkas nya. Hal ini baik untuk kita semua, segala usia, air putih yang hangat berguna untuk kesehatan kita.

Selain hal-hal di atas, Mbah Rosid, salah seorang sesepuh dan pinisepuh yang saya temui memberikan nasehat begini: “Kalau mempunyai keinginan apa saja, jangan ambisi, jangan memaksakan diri, nanti malah emosi, dan selalu mawas diri sendiri, sehingga akhir nya bisa terhindar dari penyakit darah tinggi”, dengan senyum dan gaya nya yang lembut.

Saya bersyukur dipertemukan dengan orang-orang hebat dan tulus membantu dengan penuh kasih sayang.

Nur Habib, membuat catatan menuju sembuh dari Bells Palsy.