SAMSUDIN SEGERALAH BERTAUBAT & BERSAHADAT KEMBALI

Catatan Samsu Sambang Jagad.

Perbincangan publik negeri ini terbelah dalam dua tema besar. Pertama soal tragedi tewasnya Brigadir J terkuaknya skenario jahat Irjen Sambo . Kedua soal sepak terjang Samsudin yang kian menabrak kaidah keilmuan khusunya syariat Islam.

Soal pertama tak perlu dibahas disini karena ada segmen tersendiri tentang berita kriminalitas . Kita membahas tentang fenomena Samsudin , seorang pemulung rongsokan yang kini menggemparkan dunia medsos setelah sukses bikin padepokan dan mendulang dollar dari konten kreatif Chanel youtubenya.

Persoalannya bukan sebatas dunia hiburan atau tontonan semata. Padepokan Nur Dzat Sejati yang dibangun Samsudin diatas tanah seluas 2 Hektar itu ternyata menyalahi peruntukannya.

Sesuai hasil konferensi pers pihak Pemda Blitar usai melakukan Inspeksi mendadak di padepokannya Samsudin , antara lain menyebutkan bahwa padepokan Nur Dzat Sejati harus ditutup sementara , sampai waktu tertentu karena peruntukan tempat tersebut tidak sesuai dengan izin yang dipegangnya. Sejatinya dalam izin tempat pengobatan ( STPT) adalah tempat pijat tradisional , namun prakteknya lain .Bukan pijat namun ruqyah , gemblengan dan lainnya.

Sementara dalam padepokan ada pengajian dan para santri , namun izinnya bukan pesantren atau tempat pendidikan.

Perbedaan antara bunyi surat izin dengan kenyataan itulah menyebabkan Pemda Kabupaten Blitar menutup sementara padepokan atau tempat pengobatan tersebut.

Blunder berikutnya yang membuat Samsudin kian terpojok dan semakin membuat marah sebagian masyarakat muslim adalah pernyataan _ pernyataan Samsudin yang sembrono tanpa filter yang cermat. Contohnya ketika Samsuddin didatangi pak Purnomo pemilik Chanel Purnomo Belajar baik, Samsudin nampak kurang responsif atas pertanyaan dan nasehat pak Purnomo yang menanyakan , apakah jika memang konten video Samsudin selama ini ada salahnya , apakah Samsudin mau meminta maaf dan bersedia memperbaikinya ?.
Apa jawaban Samsudin ?
Samsudin langsung berkilah, di dunia ini tidak pernah ada manusia yang tidak pernah berbuat salah. Bahkan Rosululloh saja pernah berbuat salah”, kata Samsudin.
( Lihat video youtube pak Purnomo belajar baik, ketika bertamu ke padepokan Nur Dzat Sejati ketemu Samsudin).

Astaghfirulloh al’adhim. Pernyataan Samsudin diatas telah memantik reaksi dari berbagai kalangan , termasuk Ulama dan Ustadz ( Buya Yahya) yang menegaskan bahwa semua rosul termasuk Muhammad SAW adalah pesuruh Alloh yang diberikan anugerah Ma’sum terjaga dari dosa. Maka tak mungkin Rosululloh itu melakukan kesalahan.

Bahkan dalam banyak kajian disebutkan bahwasanya akhlak Rosululloh adalah AlQur’an. Dalam bahasa kajian, Muhammad SAW adalah AlQur’an yang berjalan. Siapapun yang berani mengatakan bahwa Rosululloh berbuat salah, artinya telah menabrak dalil bahwa Dalam diri pribadi Rosululloh terdapat suri tauladan yang baik . Telah mengingkari isi AlQur’an.

Banyak kalangan muslim dan ulama yang menyayangkan sikap dan pernyataan Samsudin yang sembrono itu. Samsudin mesti segera instrospeksi dan meminta ampun kepada Alloh , segera bertaubat dan mengucapkan kalimat syahadat kembali.

Ucapan Samsudin yang merendahkan derajat kema’suman Rosululloh, bahwa Rosululloh pernah berbuat salah , bisa saja pertanda bahwa keilmuan Samsudin ada yang menyimpang. Entah darimana pemahaman seperti itu. Belajar dimana , siapa gurunya, sehingga berani mengatakan Rosulullohpun pernah berbuat salah. Kesembronoan Samsudin seperti ini tentu fatal ditinjau dari segi keimanan dan adab dalam beragama Islam. Jika diperkarakan, Samsudin bisa bisa kena ancaman pasal penistaan Agama. Tidak main main kan?

Samsudin mesti segera instrospeksi diri, tidak terseret dalam euforia dunia medsos konten kreatif, sekaligus menungganginya dengan misi pengobatan dan padepokan yang membawa nama sok islami , Nur Dzat Sejati. Belum lagi seringnya mengumbar sumpah demi Alloh dan Rosululloh , hanya sekedar ingin dianggap benar dan untuk meyakinkan publik.

Semoga publik khususnya umat Islam di tanah airpun bisa memilih dan memilah , mana tontonan , mana tuntunan. Mana ilmu yang beneran, mana ilmu main mainan alias guyonan. Harus bisa membedakan. Tidak taklid buta, tidak fanatik buta terhadap seseorang figur, atau salah satu perguruan.

Jikapun ada yang ingin belajar ilmu agama, maka bergurulah pada para ahli ilmu, ulama yang memang mumpuni, ilmunya bersanad bersambung kepada ajaran Rasulullah Muhammad SAW yang bersumberkan AlQur’anul karim . Sehingga tidak terjerumus kepada ilmu ilmu yang palsu , ilmu yang tercampuri, yang tidak menjadikannya hati tunduk takluk ikhlas beriman kepada Alloh dan Rosululloh .

Ilmu ilmu yang hanya membesarkan ego nafsu dan kecintaan pada kehebatan, kejadugan dan keduniaan . Itulah ilmu yang bisa menjadi hijab penghalang hati untuk mencapai kemakrifatan, yakni Ma’rifatulloh , bukan sekedar Ma’rifatul Goib. Carilah ilmu yang membuat Hidup yang ridho dan diridhoi Alloh SWT. Amin YRA.

Wallohu A’lamu bishowab.

*Samsu Sambang Jagad, pengamat Spiritual Indonesia, tinggal di Sulawesi Selatan.