Muhasabah Diri Awal 2022 Mahasiswa UIN Sunan Ampel

Oleh ; Moh. Salman Alfarisi.

31 Desember 2021, tibalah kita di penghujung tahun hari ini, setelah 365 hari kita lalui dengan banyak peristiwa dan pengalaman-pengalaman semoga membawa kita kepada pemahaman hidup yang lebih baik.

Saya rasa, Euphoria tahun baru 2022 ini merupakan momen yang pantas diisi oleh kegiatan-kegiatan yang positif, terlebih sebagai seorang mahasiswa UIN yang notabene merupakan mahasiswa dengan latar belakang keislaman tentunya menjadi hal yang wajib. Beberapa kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam rangka menyambut tahun baru ini antara lain:

Muhasabah (merenung) di tahun 2021 banyak dosa, malas belajar, selalu negatif thinking (Suudhon). Muhasabah secara sederhana bisa dipahami sama dengan instropeksi, yaitu seseorang bertanya kepada dirinya sendiri tentang perbuatan yang dia lakukan agar jiwa menjadi tenang, dan memastikan secara gamblang apakah perbuatan-perbuatan yang kita lakukan selama satu tahun terakhir telah sesuai dengan perinta-perintah Allah SWT?

Urgensi muhasabah sangatlah penting bagi tiap insan sebagai alat evaluasi, oleh karena pentingnya hal ini Sahabat Umar bin Khattab mengingatkan kita _Haasibuu Qabla an Tuhaasabuu_ yang artinya “Hitunglah diri kalian sebelum datang hari perhitungan”.

Optimis dalam menghadapi tahun baru 2022 dengan merubah perilaku:
Semangat beribadah baik ibadah wajib maupun ibadah sunnah
Selalu berfikir positif thinking terhadap
Melenyapkan diri dari sifat iri dengki sesama hasud, menuju sifat ikhlas, sabar dan syukur
Selalu mencari hidayah setiap saat.

Menggunakan waktu sebaik mungkin, waktu merupakan sesuatu yang amat sangat berharga, pepatah mengatakan _Al waqtu atsmanu min ad-dzahabi_ yang artinya “waktu itu lebih berharga daripada emas (uang)”; orang yang tidak mampu mengelola waktu dengan baik akan bergulat dan disibukkan dengan waktu itu sendiri, seperti yang dijelaskan dalam maqolah “waktu itu seperti pedang, jika engkau tidak menggunakannya dengan baik, maka ia akan memotongmu”. Kiranya kita sebagai manusia yang telah di titahkan oleh Allah swt sebagai seorang khalifah di muka bumi ini, sudah selayaknya kita harus memanfaatkan waktu dengan sebaik baiknya agar kita tidak lupa akan status yang di amanahkan oleh Allah SWT kpd kita.

Ada 2 kategori manusia dalam menggunakan waktu. Pertama, Manusia yang mengolah waktu yaitu manusia yang bisa mengisi waktunya dengan baik, sehingga selalu bisa menjalankan kewajibannya dengan sempurna dan tidak ada waktu yang terbuang untuk hal yang tidak bermanfaat. Inilah yang harus kita implentasikan dalam kehidupan kita sebagai mahasiswa. Kedua, Orang yang diolah waktu. Yaitu Orang yang yang Membiarkan waktu terbuang sia-sia dengan anggapan esok masih ada waktu, ini merupakan salah satu tanda tidak memahami pentingnya waktu,padahal waktu dan kesempatan tidak pernah datang untuk kedua kalinya . Bahkan Rasulullah SAW bersabda, “Ada dua nikmat, dimana banyak manusia tertipu di dalamnya, yakni kesehatan dan kesempatan.” (HR Bukhori).

Selalu mencari Allah; setelah muhasabah, optimis, dan menggunakan waktu dengan baik. Sudah sepantasnya sebagai hamba yang taat kita harus selalu mencari Allah sebagai tempat utama untuk bersandar kepada-Nya, secara sederhana kita menyebutnya tawakkal. Perintah untuk tawakkal tercantum dalam firman Allah :
“Faidzaa ‘azamta Fatawakkal ala Allah Inna Allaha yuhibbul Mutakkimiin”
“Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.”
Adapun dalam ayat lain Allah SWT memrintahkan orang-orang mukmin untuk senantiasa memohon pertolongan kepada-Nya, dalam al-Qur;an disebutkan:
“Fafirruu ila Allah Innii lakum minhu nadzirun Mubiin”
“Maka segeralah kembali kepada (mentaati) Allah. Sesungguhnya Aku seorang pemberi peringatan yang nyata dari Allah untukmu.” Q.S. Adz-Dzariat (51:50). Begitulah Tuhan menyeru kita untuk bersandar pada-Nya, semoga dengan memahami paparan ayat diatas pembaca dapat merasakan panggilan Ilahi yang telah Dia firmankan dalam kitab-Nya.

Terakhir, tentu kita berharap mendapatkan akhir yang baik dalam hidup ini, pun di ujung tahun 2021 ini, semoga segala hal baik yang telah kita laksanakan dapat terus dipertahankan dan di sempurnakan lagi pada hari-hari berikutnya di tahun 2022, dan hal baik lainnya yang belum dilaksanakan pada tahun ini dapat kita wujudkan di tahun depan. Akhirnya, semoga kita senantiasa menjalankan segala perintah-Nya, menajuhi segala larangan-Nya dan mendapat ridho-Nya dalam menjalankan kehidupan di dunia yang sifatnya semu ini, sebagai bekal untuk kehidupan selanjutnya di akhirat nanti yang lebih mulia dan kekal. Aamiiin…
“Mahasiswa Public Speaking FTK UINSA dari Lamongan, Pembaca Setia Menara Madinah com”