Hampa adalah Isi dan Isi adalah Hampa

Catatan ::coach Jeffry MD.

“KETIKA KITA MERASA TAU SEGALANYA, SESUNGGUHNYA KITA TIDAK TAU APA APA, SAAT KITA TIDAK TAU APA PUN, MAKA KITA SESUNGGUHNYA SEDANG TAU, SETIDAKNYA TAU CARA MENANGGAPI APA YANG TERJADI SAAT INI.”

Ada saat-saat di hari Kita ketika kita tidak memahami kehidupan, katakanlah situasi atau tanggapan orang, adalah saat-saat penyerahan dan penerimaan.

Kita tidak harus berkelahi dengan situasi atau orang, tetapi cukup menerima apa adanya, dan mempercayai keberadaan, untuk memberi Kita pemahaman yang lebih baik terhadap situasi atau orang.

Tetapkan prioritas Kita dengan benar dalam hidup, dan tahan kesabaran dengan hidup, dan ini akan membantu kita mengembangkan pemahaman yang lebih baik terhadap kehidupan.

Jangan mengambil bagian dari hidup atau hari atau momen hidup begitu saja, tetapi tetap sadar sepanjang waktu dengan hidup, dan ini akan menyelamatkan kita atau orang di sekitar kita, dari masalah hidup yang lebih besar.

Ini tidak selalu berarti bahwa kita harus melalui setiap pengalaman hidup, untuk mendapatkan pencerahan hati, mempelajari pelajaran darinya, kesadaran yang didapatkan dari proses pencerahan hidup, sudah cukup, untuk memberi kita pelajaran dan pemahaman yang tepat tentang kehidupan.

Kadang-kadang hidup membutuhkan waktu untuk memberi kita pemahaman yang benar terhadap situasi yang sedang kita hadapi, tetapi ketika kita melihat jauh ke dalam diri kita sendiri, mengaktifkan kesadaran jiwa dan kesadaran spiritual sehingga kita bisa menyadari bahwa pemahaman atau tanggapan terhadap saat ini, selalu tersedia pada saat ini, tetapi jika yang muncul adalah hati yang tak tenang, ( DIRI PALSU ) maka hanya pikiran kacau yang ada, kondisi ini tidak memungkinkan solusi untuk muncul ke permukaan.

Semakin kita bergerak menuju kesederhanaan hidup, dengan pikiran kita, kita mengurai sebagian besar pikiran kita dan menghubungkan diri kita dengan proses alami kehidupan.

Banyak dari kita, tidak terbuka untuk hidup – inilah yang membuat pencerahan hati lambat datangnya, kita hanya ingin berpegang pada sedikit pemahaman kita tentang hidup. Pemahaman yang didapatkan dari olah logika ( pencerahan logika ) ini ini tidak memungkinkan kita untuk mengembangkan wawasan yang lebih dalam, yang dapat membantu kita, untuk melihat kehidupan di luar diri pribadi kita.