Bupati Faida: Pemkab Jember Berupaya Turunkan Jumlah RTLH, Anggaran Setiap Rumah 17,5 Juta

 

Jember-menaramadinah.com- Pemerintah Kabupaten Jember berupaya menurunkan jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) yang tercatat mencapai 95 ribu dari 2,6 juta jiwa penduduk Jember.

Perbaikan rumah tersebut dianggarkan dalam APBD Kabupaten Jember setiap tahun.
“Tahun ini akan ditargetkan paling sedikit sejumlah dua ribu rumah bisa diselesaikan,” terang Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR, Sabtu 13 Juli 2019, di sela-sela meninjau RTLH milik warga Desa Randuagung, Kecamatan Sumberjambe.

Di Desa Randuagung, jelas bupati, ada sekitar 150 rumah milik warga yang mendapat giliran untuk peningkatan kualitas RTLH. Jumlah ini merupakan tambahan setelah 91 rumah yang telah selesai diperbaiki pada tahun lalu. Anggaran tiap rumah rata-rata Rp. 17,5 juta.

“Hebatnya di desa ini, warga masih aktif melengkapi rumah yang tahun lalu sudah dibangun dengan dilukis, sehingga menjadi lebih indah,” ungkap bupati.

Selain itu, menurut bupati, pemuda setempat yang menjadi relawan sangat aktif berperan membantu program pemerintah. Untuk peran mereka ini, bupati akan membuat satuan tugas di masing-masing desa.

“Sehingga akses membantu kades, camat, dan bupati melalui progam-program dinas bisa lebih cepat,” tuturnya.

Terkait kriteria rumah yang mendapat prioritas perbaikan, bupati menyebut rumah tersebut berlantai tanah, dinding dari bambu, dan penghasilan keluarga pemilik rumah tidak lebih dari Rp. 600 ribu per bulan.
Ibu See pemilik rumah yang diperbaiki mengungkapkan rasa syukurnya. “Terima kasih kepada Bupati Faida, atas bantuan pemerintah sehingga rumah saya bisa diperbaiki,” ujarnya.

Ia mengaku rumahnya dulu jelek dan bocor. Sekarang, ia berharap mempunyai kamar mandi.

Mukhlis, warga yang rumahnya juga diperbaiki, menyampaikan ucapan terima kasih kepada bupati atas program pemerintah ini.
“Program ini sangat membantu masyarakat yang tidak mampu. Berharap ke depannya sekolah-sekolah di sekitar Sumberjambe ini dapat diperbaiki,” ujarnya.

Tentang kunjungannya ke rumah-rumah warga di Desa Randuagung, bupati mengaku juga sebagai upaya survei lapangan untuk menemukan masalah-masalah di masyarakat.
“Di Randuagung juga perlu untuk sanitasi lingkungan, karena masih banyak warga yang mandi di sungai. Sebagian memerlukan listrik desa, dan adanya janda yang belum mendapatkan bantuan PKH,” urainya.

Dalam kesempatan kunjunganya ini, bupati memberikan bantuan alat tulis kepada anak-anak yang akan masuk sekolah 15 Juli nanti. Bupati juga membagikan sembako kepada warga sekitar .(Hairul, korespondenMM.com)