NDALEM POJOK AKAN GELAR KIRAB PANCASILA STANDART COVID 19

Kediri-menaramadinah.com-Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila Dasar Negara Republik Indonesia 01 Juni 1945, berbagai komunitas di Kediri akan melangsungkan Kirab Pancasila yang akan berpusat di Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno Ds. Pojok Kec. Wates Kab. Kediri. Menurut panitia kirab ini akan digelar dengan menerabkan standart protokol kesehatan covid 19.

“Hasil rapat berama kita telah bersepakat akan menggelar doa bersama, kirab Panacasila, mocopat, santunan anak yatim dan fakir miskin. Kirab akan dilaksanakan bersamaan dengan Hari Lahir Bung Karno, 5 Juni 2021 mendatang,” aku Lukito Sudiarto Ketua Panitia Harlah Bung Karno Selasa, 01 Juni 2021.

Hasil rapat juga memutuskan pelaksanaan kirab dengan mentaati standar covid. Memakai masker, Menuci tangan dan Menjaga jarak.

“Semua wajib memakai masker, cuci tangan dengan sabun sebelum berangkat kirab. Nanti barisan akan kita atur dengan jarak masing-masing orang sekitar 2 meter. Jadi satu baris memanjang gitu, ujar Lukito.

“Saya yakin ini aman Allah akan Memberkati dan Merahmati kirab ini,” tambahnya.

Kirab Pancasila ini di desain unik, semua peserta akan berjalan dengan membawa lambang negara Pancasila dan foto Bung Karno. Dengan cahaya obor berjalan sekitar 1 KM mengelilingi kawasan sekitar situs Bung Karno.

Lebih unik lagi, panitia mensyaratkan siapapun yang ikut kirab wajib membawa lambang negara Pancasila sendiri-sendiri sebagai bagian dari edukasi kebangsaan.

“Hal ini sekaligus untuk mengingatkan kepada kita bahwa betapa agung dan mulianya Pancasila itu. Tanpa ada Pancasila maka tidak akan ada Negara Kesatuan Repubkik Indonesia. Nah kalau kita benar-benar mau mengagungkan Pancasila dan mencintai NKRI maka mestinya kita punya Lambang Negara Pancasila itu. Seandainya belum punya hal ini untuk mendorong kepada warga untuk membeli,” ujar Kushartono Ketua Harian Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno Kediri.

Kus mengaku dirinya sering melihat rumah-rumah masa kini sudah jarang memasang lambang Negara Pancasila didalam rumahnya.

“Sering saya melihat rumah-rumah tidak lagi memasang lambang Negara Pancasila. Nah kirab Pancasila ini sekaligus untuk mendorong hal itu. Setelah kirab kita bawa pulang lagi dan kita pasang dirumah kita masing-masing. Jadi kirab ini mengandung edukasi,” tandasnya.

“Mohon doa restu sukses, apapun dan kapanpun hari Pancasila dan Hari Lahir Bung Karno layak untuk terus kita agungkan,” pungkas Kus.* (Suryo)