Menumbuhkembangkan Ekonomi Kreatif Desa dengan Konektivitas Antar Desa Wisata Jember dan Penerapan CHSE Menjadi Kunci.

Jember, 13 April 2021 menaramadina.com. Pengembangan Desa Wisata menjadi salah satu primadona dalam peningkatan pendapatan ekonomi masyarakat.

Dengan memanfaatkan potensi keindahan alam dikreasikan sebagai bagian dari kegiatan yang bernilai ekonomi. Diperlukan sinergi dan kerja sama semua pemangku kepentingan agar di satu sisi hutan lestari sebagai paru2 dunia tetap terjaga, di sisi yang lain dengan sentuhan kreatif hutan diharapkan dapat menjadi sumber ekonomi masyarakat dengan berbagai kegiatan yang produktif.

Dua aspek ini penting untuk dijadikan sebagai patokan, Ungkap H. Muhamad Nur Purnamasidi dalam acara Tasyakuran & Buka Puasa Bersama , Selasa, 13 April 202 di Desa Wisata Kalimayang, Sidodadi, Tempurejo Jember.

Lebih lanjut, Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar menyatakan bahwa revitalisasi kawasan hutan mutlak dilakukan sebagai bagian tidak terpisahkan untuk mengembalikan fungsi hutan lestari yang memiliki daya tarik serta mendatangkan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar dan juga Pendapatan Asli Daerah.

Membangun ekosistem wisata Dibutuhkan standarisasi serta bangunan karakter masyarakat yang sadar wisata. Dan proses ini tidaklah ringan, perlu proses serta tahapan. Tanpa itu, meski segala sarana prasarana sudah bagus, tapi tidak dibarengi dengan tingkat kesadaran masyarakat untuk memberikan pelayanan terbaik akan membawa impact yang ujungnya wisatawan tidak merasa aman dan nyaman.

Ini penting sekali, karena itu pemerintah pusat, melalui kementerian pariwisata dan ekonomi kreatif telah membuat kebijakan yakni penerapan protokol kesehatan berbasis pada CHSE. Yakni Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Enviroment Sustainability (Kelestarian lingkungan) dimana keempat hal tersebut sebagai bagian yang tidak terpisahkan dan menjadi satu kesatuan.

Bersih, Indah, Sehat dan Aman menjadi parameter kesuksesan destinasi wisata yang harus diperhatikan.

Hal penting lainya, perlunya dibangun networking, jejaring desa wisata secara terintegrasi sehingga dengan desa wisata lainya dapat terkoneksi serta memiliki keunikan tersendiri yang menjadi nilai tambah sebagai daya tariknya. Pungkasnya.

Sementara itu H. Karimullah atau Ji Karim DPRD Propinsi Jatim menambahkan destinasi wisata terkait erat dengan pengembangan usaha ekonomi kreatif pedesaan. Harus ada efect Domino, dimana destinasi wisata otomatis akan membawa kemanfaatan penambahan nilai ekonomi yang tentunya dibarengi dengan kreatifitas pelaku UMKM.

Hadir dalam kesempatan itu, Dari Dinas Kehutanan Propinsi Jatim Didik, Camat Tempurejo Bambang, serta berbagai komunitas Gabungan Kelompok Tani Hutan serta pelaku UMKM. (Om Iyan).