Jejak Sejarah Makam Keramat Mundu

Cirebon – Untuk sebagian besar orang mungkin masih merasa asing dengan nama desa ini. Namun siapa sangka di desa Mundu Mesigit yang berada di Kabupaten Cirebon ini memiliki situs makam keramat dan bersejarah.

Umumnya orang hanya mengetahui tentang situs makam sunan Gunung Jati yang merupakan Walisongo penyebar Islam di Jawa. Tak heran jika kawasan ini selalu padat dikunjungi para peziarah seantero negeri.

Namun hal itu berbeda dengan suasana makam keramat di Mundu. Selain letaknya yang jauh dari perkotaan, juga akses jalannya yang kecil, menjadikan tempat ini sulit dijangkau kecuali dengan kendaraan roda dua dan mobil kecil.

Kesan pertama sesampai di sana hanyalah kesunyian. Tapi rasa syahdu juga akan memenuhi angan kita. Beberapa merasakan aura kewalian cukup terasa di lokasi tersebut.

Terlihat sebuah bangunan pondasi tempo dulu yang tersusun dari tumpukan bata kuno yang merupakan sebuah masjid peninggalan Ki Lobama. Seorang mubalig dari Timur Tengah, Baghdad yang bernama lengkap Syekh Abdurrohman Al-Baghdadi yang dipercaya sebagai utusan dari Sultonul Aulia Syekh Abdul Qodir Al Jailani Ra untuk menyebarkan agama Islam di Jawa. Pada sekitar abad ke-11 inilah juga dianggap sebagai cikal bakal lahirnya Desa Mundu Mesigit.

Saat itu, Syekh Abdurrohman berdakwah di wilayah yang sekarang bernama Mundu Mesigit untuk melaksanakan misinya. Syekh Abdurrohman membangun masjid yang bila dilihat mirip candi di Jawa Timur atau Singasari Akhir.

Selain sebagai sarana ibadah ritual, masjid tersebut juga digunakan beliau untuk menggembleng santri-santrinya dalam hal menuntut ilmu agama Islam serta ilmu-ilmu lainnya. Dari sinilah, beliau memiliki nama julukan ‘Ki Lobama’ alias Kiai yang loba (banyak) ilmu agama.

Selain bangunan masjid tempat ini juga terdapat sumur keramat. Di depan makam terdapat sebuah pendopo yang memiliki halaman luas dan pintu masuk yang unik. sementara di belakang makamnya terdapat sebuah bangunan yang menyerupai candi yang terbuat dari batu bata.

Selain makam Ki Lobama, di pemakaman ini juga banyak makam lainnya, baik yang sudah tua maupun baru, termasuk juga makam anak dari Sunan Gunung Jati yang bernama Pangeran Brata Kelana (Pangeran Seda Lautan)

Terdapat beberapa tokoh yang dimakamkan di tempat tersebut, yakni Ki Lobama (Syekh Abdurrohman al-Baghdadi), Pangeran Brata Kelana Seda Lautan, Syarifah Albaghdadi (Istri ke-4 Sunan Gunung ) Ki Gede Mundu dan lainnya. Hal inilah yang menjadikan tempat ini sebagai situs bersejarah yang diakui di Cirebon, dan tak jauh dari tempat tersebut terdapat juga makam keramat Pangeran Pesayangan, namun sayang masih banyak orang yang belum mengetahui. (isi)