CATATAN PERJALANAN MISI DIKLAT DI PULAU KANGEAN SUMENEP (BAGIAN 3)

 

Oleh: Dr. H. Sholehuddin, M.Pd.I (Widyaiswara BDK Surabaya).

Multietnis dan multi ‘level’ Warna-warni Angkatan 5. Sebelum masuk materi, Saya perkenalan sebentar. Dilanjutkan sesi pre tes. Setelah dzuhur masuk sesi materi Kepemimpinan Perubahan.

Untuk mencairkan kelas dan pembentukan pengurus, saya mencoba membuat permainan sekalian cek kehadiran. Saya pantau masih kurang empat orang. Saya dibantu pantia ustd. Surowi memeriksa di kelas lain. Ternyata betul ada beberapa yang salah masuk kelas. Salah satunya ibu Mufidah, kepala Raudhatul Athfal (RA) yang salah masuk di kelas sebelah yang memang kebanyakan diisi kepala RA.

Dari perkenalan sejenak mengerucut nama ketua kelas. Dia adalah Ustd. M. Husni. Ada keunikan, ternyata p. Husni ini lama tinggal di kawasan Sepanjang, tempat tinggal saya. Kelas di Angkatan 5 ini memang heterogen. Mulai dari RA, MI, MTs, hingga MA ada.

Tidak hanya itu, masyarakat Kangean juga memang banyak berasal dari berbagai suku. Dari Suku Madura, Jawa, hingga Bugis. Namun demikian suasana begitu cair. Semula dari unsur RA merasa minder, dengan cairnya suasana, dan penyesuaian bobot materi, nereka lama kelamaan merasa enjoy. Inilah suasana kehangatan kelas Angkatan 5 dengan berbagai latar belakangnya.

Tingkat keaktifan mereka juga cukup tinggi, meski beberapa mendominasi. Yai Syafura yang senior tapi masih semangat, b. Nurul Azizah yang sangat aktif. Ada juga Pak Herman yang nyantai tapi serius. Dan masih banyak lagi yang tidak bisa saya sebut (Bersambung).