Kisah Palu dan Donggala Takkan Jadi Kisah Sedih Lagi di Rumah Kalimasada Blitar

Di Rumah Budaya Kalimasada hari itu memang terasa Penuh warna, unik dan menarik, begitu klo bisa diungkapkan dengan kata kata.
Ada Seminar Nggugah Gurem Turu Sastra Jawa, yg di pandegani begawan sastra jawa: Dr. Imam Riyadi. Sejak pukul 15.00 wib. Td sore. Dilanjutkan mlm itu, para pakar, budayawan, seniman, dosen, guru besar dari berbagai lembaga budaya dan perguruan tinggi di Jatim.

Turut hadir menambah khidmadnya Doa Budaya, seperti: Aming Aminudien, R Giryadi, Prof Djoko Saryono, Widodo Basuki, Deny Tri Ariyanti, Deny Mizwar, dll. Musik Kerabat Swara (antok yunus malang), Mocopat Layang Ambya (pemelihara adat Gogodeso), sanggar Saraswati Pasuruan
Selanjutnya diharapkan kisah Donggala Palu, tidak lagi menjadi kisah sedih Bangsa Nusantara ini. Tapi menjadi bagian ritual silaturohmi untuk memupuk kesadaran diri, sebagai manusia, yg musti cerdas memaknai setiap peristiwa yg melanda, bahwa Yang Maha Kuasa

Kalau mau membolak balikkan alam seisinya ini tidak perlu permisi, kitalah, hati kita yg kusti terus ditata, jangan sampai Tuhan Murka karena manusia sebagai Kholifah Bumi, justru sibuk merusak bumi, sebagai tempat yg seharusnya mampu di jadikan Rumah Mulia memulai karyanya sebagai makhluk mulia pilihan Yang Maha Mulia. Semoga Bisa!!! …..Rahayu.?

(Ki Jontor Siswanto).

Wartawan MM.com