Tradisi Tebar Koin Dalam Acara Mitoni Rizkiana Aulia Medina

Nganjuk.MenaraMadinah.Com, Sabtu sore 3 April 2021 telah digelar acara tasyakuran 7 bulan Rizkiana Aulia Medina , putri dari pasangan Jarwoto, S.Pd dan Santi Pujiyanti di Jl.Imam Bonjol No.42 Payaman Nganjuk ( Toko Kayu “Hutan Sari”).

Acara tasyakuran diisi dengan do’a bersama yaitu pembacaan Surat Al- Fatihah dan ayat kursi yang dipimpin oleh Dr.KH.Muhammad Rifai ,M.Pd ,seorang dosen dan imam masjid ” Al-Huda” Payaman .Dihadiri puluhan orang dari tetangga dan kerabat dekat, pukul 15.30 WIB.

“Semoga Rizkiana Aulia Medina atau yang biasa dipanggil Kiana menjadi putri sholihah dan penyenang hati ( qurrota a’yun, red) kedua orang tuanya,” tutur Dr.KH.Muhammad Rifai yang mengajar di sebuah perguruan tinggi di Kota Madiun.

Usai do’a dan makan bersama, pihak tuan rumah membagikan uang koin dengan cara disebar pada anak kecil ,ibu- ibu,nenek- nenek yang telah berkerumun di halaman rumah Fauzi, bapak dari Santi Pujiyanti.Uang koin yang disebar ada yang Rp 500 dan ada yang Rp 1000.

Selain uang, dicampur juga dengan permen dan snack. Sebelum disebar pada para pengunjung yang datang, uang koin terlebih dahulu direndam dalam air bunga sehingga baunya menjadi harum.

Esensi dari tradisi sebar koin atau udikan yang telah turun -temurun dari nenek moyang adalah sedekah.Berbagi rejeki pada sesama merupakan sebuah amal sholeh dan dalam khazanah Islam sedekah memiliki banyak sekali manfaat, antara lain sedekah dapat menolak bala’ ,memudahkan terkabulnya suatu hajat dan melipat gandakan rejeki.

Para pengunjung merasa senang menghadiri udikan atau tebar koin, bukan karena uang semata, tetapi juga menikmati suasana keseruan saat berebut uang. Mereka berasal dari Payaman,

Tanjungrejo , dan daerah sekitarnya. Usai koin habis dibagikan oleh pihak tuan rumah, para pengunjung pulang dengan bergembira ke rumah masing- masing. #Bro-J# Jurnalis Citizen.