Anggota BEM Unair Bartandang

Surabaya-menaramadinah.com- Selepas Magrib, turut menyongsong On Stage Festival HATEDU 2O21 begitu ujung dialog jenaka dg mereka setelah menelisik cukup jauh kaitan akronim SAMIN yg muncul bila nama SanggArt Anak Merdeka di singkat. Mereka berasal dari Riau, Kudus, Lamongan, Blitar, Sidoarjo, sosoknya mengingatkan para aktivis 98 dari Unair juga.

Lalu hujanpun turun, sahabatku “Ugeng sembur” yg kukenal sbgai Ir. Pertanian lulusan UPN Tambak Bayan yg sempat bekerja di pengeboran lepas pantai, kini dapuk Perupa, Performent, memperlihatkan cintanya pada yang tumbuh, daun hijau itu membawaku pada kisah Ziarah Flu Anak Yang Hilang.

Dua naskah, karyaku dan Alm, Yuslifar M Yunus disatukan, 30 tahun yg lalu. Taman Budaya Jatim sering menfasilitasi ide ide kreatif bahkan “Gila” segila Experimental sekalipun.

Hujan ini..juga mengulik ingatanku tentang Dody Yan Masfa, dkk. Berteater dibawah hujan rintik hingga deras,gemilang. Prosenium Gedung Taman Budaya Jatim, banjiir… Ya, saat itu banjir Ide, gagasan, spontan, terwadahkan dlm kemasan menawan, dibawah lampu dan hujan, Halim HD dg tulisan” yg dibesarkan, membacakan kisah menawan.

Bodi Otong, Afrizal Malna, dll. Kala itu, dalam semalam, segalanya bisa trjadi menawan, menahan kita semua untuk bertahan, sabar, tetap berjuang. Semoga kita semua senantiasa dalam rahmat dan hidayahNya. Aamiin. HATEDU 2021, kelahiran, kebangkitan, perlawanan. Maimura