Tugu Khatulistiwa

 

Kalimantan-menaramadinah.com-Di sela-sela program Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Dewan Pers di Ibu Kota Provinsi Kalimantan Barat, Minggu (28/2/2021) saya sempatkan mengunjungi Tugu Khatulistiwa, yang kita ketahui sejak jaman sekolah dasar.

Pontianak identik dengan khatulistiwa. Kota ini menjadi salah satu wilayah yang dilalui garis khatulistiwa, garis lintang nol derajat atau biasa disebut sebagai equator.

Di kota inilah dibangun sebuah menara yang diberi nama Tugu Khatulistiwa. Sebuah menara yang didirikan oleh tim ekspedisi geografi yang dipimpin seorang ahli geografi berkebangsaan Belanda.

Tugu Khatulistiwa terletak di Jalan Khatulistiwa, Kecamatan Pontianak Utara, Kalimantan Barat. Menuju tugu ini dapat ditempuh sekitar 30 menit dari pusat Kota Pontianak.

Tugu ini dibangun pada tahun 1928 dengan menggunakan ilmu astronomi. Pengukuran yang dilakukan oleh para ahli geografi saat itu tanpa menggunakan alat-alat yang canggih seperti satelit maupun GPS.

Para ahli ini hanya berpatokan pada garis yang tidak smooth (garis yang tidak rata atau bergelombang) dan berpatokan pada benda-benda alam seperti rasi bintang.

Di bangunan tugu terdapat keterangan simbol berupa anak panah menunjukan arah utara-selatan (lintang 0’ derajat).

Keterangan simbol berupa flat lingkaran yang bertuliskan evenaar (bahasa Belanda) yang artinya khatulistiwa, menunjukkan belahan garis khatulistiwa atau batas utara dan selatan.

Sedangkan plat dibawah arah panah tertulis 109 derajat 20’0’’OlvGR, artinya garis khatulistiwa di Kota Pontianak bertepatan dengan 109 derajat bujur timur 20 menit 00 detik GMT (Greenwich Mean Time).

Sehingga kalau sampeyan berdiri di garis hijau kemudian merentangkan tangan, maka tangan kanan berada di sisi selatan bumi dan tangan kiri berada di sisi utara.

Machmud Suhermono