Arif Adi Wibowo : Tugas Ke MKNU ISNU Bali

Akhir pekan lalu, dapat penugasan dari Kamad agar berangkat ke MKNU ISNU Bali. Kecuali ada sakit atau ada janji yang sudah terbuat sebelumnya, pasti saya berangkat. Berikut ini kisahnya :

Sebelum berangkat Buk Silpih sangat khawatir, kali ini bukan soal Covid, karena beliau tahu saya sangat disiplin setiap berpergian dengan semprot anti bakteri-virus di hidung dan mulut, selalu menenteng air purifier Hepa System selain mengasup vitamin lebih dari biasanya. Kali ini beliau takut cuaca ekstrim.

Ya, prakiraan cuaca semua menyebutkan level ekstrim dan terbukti, Jakarta kebanjiran karena air tidak langsung menghujam ke dalam bumi. Langit gelap dan sesekali kilat menyelingi kepergian saya persis usai subuh. Tapi saya katakan padanya, ini tugas bukan main-main, bukan tugas biasa. Ada amanah para pendiri NU dan poro kyai. Jadi, tidak usah risaukan.

Sepanjang jalan tol hingga boarding, saya banyak berdoa dan sholawat. Bukan karena alim, eh ternyata nyali ciut juga lihat hujan masih mengguyur dan matahari tertutup gelapnya awan Jakarta. Persis 5 menit selang take off dari Soetta, eh smooth sekali tanpa goncangan, saya ditidurkan.

Lelap sekali, baru terbangun saat pramugari cantik mengingatkan dengan lembut agar posisi kursi dan jendela dikembalikan semula untuk persiapan landing. Noleh ke belakang, ada sepasang bule tersenyum kecut melihat saya, tentunya saya balas senyum.

Husnu Mufid