Banyuwangi-menaramadinah.com-Organisasi bentukan PDIP ini berinisiatif untuk mendesak para pihak terkait dengan tiang PLN yang masih bertengger di jalan baru, tembus terminal Wiraguna.
Kabarnya ada 7 titik yang sangat membahayakan pengguna jalan karena ada di dalam badan jalan mulus itu. Sangat disayangkan mengapa harus menunggu sampai ada nyawa melayang. Wujud kerja tidak tuntas, ujar Gembong panggilan akrab pengacara asal Genteng itu.
‘Satu di antara tugas kami memang mengadvokasi masyarakat tanpa diminta, jika dipandang perlu. Di samping sebagai bentuk layanan kepedulian partai juga misi kami sebagai laywer, pengacara, APH yang diakui negara’, cetus M. Iqbal, S.H. sebagai ketua lembaga itu. Jika tidak segera mendapatkan perhatian, tidak menutup kemungkinan akan dilanjutkan ‘class action’ atau gugutan kelompok, mewakili kelompok masyarakat.
“Nyawa orang tidak boleh dibuat main-main, disembronokan begitu”, tambah Iqbal. Sudah ada surat masuk ke kami untuk menyikapi kasus laka lantas yang menyebabkan tewasnya seorang pengendara motor ‘nabrak’ tiang PLN yang masih bertengger di badan jalan yang baru kelar dibangun dengan dana APBD itu.
Bukan yang pertama kata masyarakat yang menyaksikan, peristiwa mengenaskan itu.
“Negara harus hadir, ucap Gembong. Negara wajib menjamin hak rasa aman setiap warga negaranya. Bagaimana itu sudah tampak membahayakan dan mengancam keselamatan orang tidak segera ada tindakan. Seharusnya hal kasat mata itu, tidak sampai harus menunggu ada korban jiwa.
” ‘Kami segenap pengurus BBHAR akan segera menemui para pihak untuk mendapatkan keterangan, sebelum mengambil langkah-langkah hukum sebagaimana harapan masyarakat. Tunggu saja Mas, informasi lebih lanjut. Kami segera bekerja untuk itu”.ujarnya (RF)