BPP Unusida Terima Kunjungan dari BPP Unugiri Bojonegoro

Sidoarjo-menaramadinah.com-Penyelenggara Universiras Nahdlatul Ulama Sidoarjo (BPP Unusida) Sabtu, 20/2 menerima kunjungan silaturrahim dari BPP Universitas NU Sunan Giri (Unugiri) Bojonegoro.

Tampak hadir Ketua BPP Unusida H. Arli Fauzi, Wakil Ketua H. Zainul Arifin dan H. Zainal Abidin, serta sekretaris H. Sholehuddin.

Dari Rektorat tampak Wakil Rektor Hadi Ismanto dan H. Khoifulloh. Sementara rombongan dari BPP Unugiri hadir Ketua H. Saifuddin Idris didampingi tiga pengurus lain dan satu staf.

Di ruang fakultas Ekonomi Acara dipandu sekretaris Sholehuddin. Diawali iftitah oleh H. Zainul Arifin, dilanjutkan ucapan selamat datang oleh H. Zainal Abidin.

Wakil rektor satu H. Ismanto dalam sambutan mewakili rektor yang masih berada di Jakarta memaparkan capaian Unusida dari sisi Ketenagaan, prestasi akademik, maupun non akademik.

H. Saifuddin selaku ketua rombongan menyampaikan keinginan bagaimana mengelola Unusida baik secara administrasi, kewenangan maupun hubungan dengan PBNU dan PCNU Sidoarjo.

Menurutnya Unugiri Bojonegoro merupakan hasil merger dua perguruan tinggi yang sebelumnya berbentuk yayasan. Atas inisiatif IAI Sunan Giri, setelah melakukan konsultasi dengam PBNU, berdirilah Unugiri yang kemudian disusul bergabungnya IAI Sunan Giri.

Tentu tidak mudah mengelola perguruan tinggi berbadan hukum NU. Selain dari sisi pendanaan, mengelola hubungan antar personal di tubuh NU juga masih perlu banyak belajar kepada BPP Unusida yang sudah lebih dulu ada, meski secara usia lebih tua IAI Sunan Giri.

Dalam paparannya Sholehuddin menyampaikan sejarah singkat Unusida dan dan BPP Unusida. Yang terpenting pembagian peran antara Unusida dan BPP, serta yang tidak kalah penting mekanisme kerja BPP.

Menurutnya BPP mempunyai peran pengawasan dan pertimbangan sebagai perpanjangan tangan PBNU sebagai penyelenggara pendidikan tingggi secara yuridis karena Badan Hukum Perkumpulan dan PCNU bersama PC Muslimat NU Sidoarjo sebagai pemilik (Owner) secara de facto dan de Jure karen PCNU dan Muslimat merupakan bagian dari PBNU.

Acara semakin gayeng dengan dibukanya dialog. Semua pertanyaan dari tim BPP Unugiri secara tuntas dijawab oleh Ketua BPP Unusida H. Arli Fauzi.

Dengan sedikit guyonan ala NU dialog makin intens tapi cair. Mantan ketua DPRD Sidoarjo itu menceritakan kondisi awal Unusida dengan beban hutang yang tidak sedikit. Beli banner saja tidak afa biaya saat itu apa lagi honor dosen yang kala itu nunggak 6 bulan.

Dengan kerja keras, sinergitas, saking pwrcaya dan mendukung sesuai peran mading masing, lambat laun kondisi keuangan Unusida makin sehat. Beban hutang sudah tidak ada selain dengan pihak internal. Tentu ini capaian yang luar biasa. Dia juga memberikan kiat-kiat penggalian dana, mencari terobosan dan negosiasi dengan berbagai pihak terutana untuk pembangunan pusat gerakan NU yang salah satunya sebagai pusat pendidikan termasuk kampus Unusida.

Setelah menyimak paparan dan dialog, BPP Unugiri terkesan adanya harmoni dan sinergitas sebagai kunci kesuksesan pengelolaan Unusida bersama BPP. Termasuk keterlibatan badan otonom yang tentu ini menginspirasi.

Di akhir sesi ditutup dengan tukar cindera mata antar kedua lembaga. BPP Unusida juga berjanji akan melakukan kunjungan balasan ke BPP Unugiri. (SHD)