Para Pecinta Sejarah Nganjuk Blusukan dan Bermeditasi di Kawasan Wilangan

Nganjuk.MenaraMadinah.Com,Sebanyak 6 anggota Komunitas Pemerhati Sejarah Nganjuk( KPSN) melakukan kegiatan blusukan sejarah di beberapa lokasi dalam wilayah Kecamatan Wilangan pada Minggu,14 Februari 2021 yaitu Petilasan Syekh Sulukhi di Jegong,makam Kyai Aliman( Syekh Maulana) di Sudimoroharjo,makam Pangeran Singosari di Sudimoroharjo dan sebuah punden di Desa Ngadipiro.

“Semua tempat-tempat di atas adalah objek yang menarik untuk dikunjungi dan diteliti agar mendapat temuan baru yang memperkaya wawasan sejarah dan budaya bagi kita,”ujar Ujang selaku Ketua KPSN yang tinggal di Kertosono.

Selain melakukan blusukan sejarah,Ketua KPSN juga mengajak rekan-rekannya antara lain Soni ,Lucky,Fatkur,Anang,dan Imam Syafi’i untuk bersemadi atau meditasi di punden Desa Ngadipiro yang di sana terdapat pohon Jati besar,batu bata merah besar,dan batu dakon.

“Meditasi memiliki berbagai manfaat penting seperti menghilangkan stress,melatih kefokusan,menimbulkan ketenangan hati,menyehatkan badan,dan mengurangi beban pikiran,”tutur Ujang yang juga penggemar wisata kuliner.

Di samping itu,para anggota KPSN melakukan proses penarikan energi di Petilasan Syekh Sulukhi yang berlokasi di depan SDN Wilangan 04.Petilasan tersebut berupa batu besar yang konon pernah dipakai tempat bersujud oleh Syekh Sulukhi.

Ada pepohonan di sekitar situs ini dan di dekatnya berdiri sebuah musholla dan TPQ yang dipergunakan anak-anak untuk belajar mengaji.

Dari keterangan warga setempat diperoleh informasi bahwa para warga Jegong melakukan acara slametan bersih desa atau nyadran di area Petilasan Syekh Sulukhi satu kali dalam setahun.

Di tempat berbeda,Abah Rahman yang merupakan seorang kyai kampung di Jegong menjelaskan bahwa almarhum Gus Dur

( KH.Abdurrahman Wachid ) pernah berkunjung ke Petilasan Syekh Sulukhi untuk tujuan riyadhah dan napak tilas.”Gus Dur telah mengunjungi Petilasan Syekh Sulukhi ,baik sebelum dan sesudah menjadi presiden”,ucap Abah Rahman yang gemar ziarah kubur di makam para wali tersebut.

Dugaan Adanya Candi.
Komunitas Pemerhati Sejarah Nganjuk yang melakukan aktivitas blusukan sejarah di pertengahan Februari menduga adanya candi besar di sekitar makam Pangeran Singosari Sudimoroharjo.

“Batu bata di tanah masih kelihatan banyak dan ada yang di tata menumpuk dengan ukurannya 45x 25 cm,”ujar Ketua KPSN Ujang Wilwatikta.

Lebih lanjut,Ketua KPSN menyarankan agar pihak -pihak atau dinas terkait bisa melakukan ekskavasi untuk mengetahui lebih mendalam tentang hal-hal yang masih terpendam di situs-situs daerah Wilangan dan memasang papan nama di objek yang belum diberi papan nama supaya lebih banyak diketahui publik dan pecinta sejarah yang kebetulan melintas daerah yang terdapat situs sejarah.”

“Agenda blusukan sejarah selanjutnya dari KPSN di bulan depan adalah mengunjungi objek-objek di Kecamatan Ngluyu seperti Situs Watu Gandul dan Gua Margo Tresno,”pungkasnya.@Bro-J