CMKW Berdzikir Bertajuk Doa Bersama “Bersatu Melawan Corona,”

Cirebon-menaramadinah.com-Di tengah pandemi virus corona banyak anggota masyarakat yang sudah mulai merasa tertekan, stres, sedih bahkan sakit. Oleh karena itu banyak orang berharap agar pandemi virus corona segera berakhir.

Menghadapi ini semua, Communitas Motor Kota Wali (CMKW) berinisiatif akan menggelar doa bersama, bertajuk ‘Doa Bersama Bersatu Melawan Corona’.

Dalam rangkaian doa bersama tersebut akan dibacakan Ratib Al Haddad oleh Jamaah Ratib Dan Maulid (JRM) namun waktu dan tempat masih dirapatkan oleh teman teman karena kita akan mengikuti aturan pemerintah, mungkin dibulan maret sekaligus dalam menyambut bulan suci Ramadhan, kamipun menghimbau agar terus mengikuti protokol kesehatan bagi yang akan hadir dalam acara tersebut, Ungkap Tri Kristiadi (Ketua CMKW)

Lalu apa yang dimaksud Ratib Hadad ?

Ratib haddad merupakan salah satu dzikir yang sering dibaca. Bacaan tersebut biasanya dilafalkan ketika sedang acara tasyakuran (selamatan), hingga tahlilan. Ungkap Hadi (anggota jrm)

“Di dalam Ratib Al Haddad adalah Kumpulan lafadz ayat Alquran, dzikir dan doa yang disusun sedemikian rupa dengan riyadhoh serta dibaca secara rutin dan teratur bacaan awal hingga akhir.

Ratib adalah kumpulan doa dan dzikir yang dibaca rutin dan berlandaskan kepada sumber Alquran dan Hadits Nabi Muhammad SAW.

Istilah Ratib juga digunakan di kebanyakan negeri Hadhramaut Yaman, dalam menyebut dzikir-dzikir yang pendek. Serta dengan bilangan zikir yang sedikit (seperti 3, 7, 10, 11 dan 40 kali), kemudian selalu diamalkan dan dibaca pada waktu-waktu tertentu, yaitu pagi dan malam hari.

Nama Ratib al Haddad diambil dari nama penyusunnya, yakni al Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad al Haddad (1055-1132 H.). Dari beberapa doa-doa dan dzikir-dzikir yang beliau susun, Ratib al Haddad inilah yang paling terkenal dan masyhur.

“Ratib al Haddad disusun berdasarkan inspirasi, pada malam lailatul Qodar 27 Ramadan 1071 H. Beliau adalah seorang keturunan dari keluarga Nabi yang nasabnya bersambung sampai ke Rasululllah SAW.

Beberapa ulama salaf menjelaskan, di antara keutamaan ratib ini mereka yang tetap mengamalkannya adalah dipanjangkan umur, mendapat husnul khotimah, dijaga segala kepunyaannya baik yang di laut dan di bumi, dan senantiasa berada dalam perlindungan Allah SWT.

“Bagi mereka yang mempunyai hajat tertentu, membaca ratib dengan berwudhu, menghadap kiblat dan berniat apa kehendaknya Insya Allah dikabulkan Allah,” (isn)