Belajar Kehidupan Dari Seekor Hewan 🐕 Anjing.

Oleh : yahya aziz.


Belajar tidak harus di kelas, bangku perkuliahan, tapi bisa mengambil pelajaran dari seekor hewan 🐕 ANJING.
Beberapa hari yang lalu viral seorang muslim (muallaf) bangga menabrak seekor anjing yang lewat sampai pincang kakinya. Begitu bangganya dia dan berkata anjing itu najis, kalau kambing lewat gak saya tabrak, karena daging kambing halal dan gak najis.
Ramai di media sosial, membuat para pegiat media sosial geram dengan ungkapan TIDAK PUNYA HATI DAN PERASAAN sesama makhluk Tuhan.
Bukankah kita disuruh menyayangi sesama makhluk Tuhan ? Bahkan dalam ilmu fiqh kita boleh membunuh hewan selama hewan itu yang membahayakan kesehatan manusia. Seperti boleh membunuh tikus, 🐍 ular, tapi kalau tertangkap tidak boleh menyiksanya.
Kembali dari kisah tadi seorang muslim muallaf yang menabrak anjing dengan sengaja banyak yang mengecamnya.
Ini termasuk perilaku DZALIM. Najis bisa dihindari dan bisa disucikan.
Nampaknya sang muslim muallaf tadi kurang banyak baca kisah nabi, ada seorang pelacur masuk surga karena memberi minum kepada anjing yang kehausan, ada juga kisah ahli ibadah masuk neraka karena mengunci seekor kucing dalam kamar sampai mati kelaparan.
Ada juga kisah ASHABUL KAHFI mengenai anjing yang masuk surga. Kita, belum tentu masuk surga, kalah istimewa dengan QITMIR, anjing ashabul Kahfi yang masuk surga.
Kisah nabi Musa, mendapat wahyu dari Tuhan : wahai Musa “Carilah satu makhluk yang paling hina dari dirimu untuk kau ajak menghadap kepadaku’.
Musa as pun melaksanakan perintah Nya. Ia berjalan menyusuri jalan setiap tempat untuk menemukan pesanan Tuhannya.
Di tengah perjalanan beliau introspeksi diri : siapa ya yang paling hina daripada aku ? Ternyata dia berfikir ; “Boleh jadi mereka tampak hina dihadapanku, tapi siapa tahu mereka punya amalan yang membuat derajat mereka bisa lebih tinggi daripada aku dihadapan Tuhan.
Sampai suatu perjalanan Musa as bertemu seekor ANJING kurap kudas kulit nya dan pincang ketika berjalan.
Dia ingin membawa anjing ini dihadapan Tuhan, INILAH MAKHLUK YANG PALING HINA.
Tapi mata batinnya berkata : boleh jadi ia anjing hina kurap pincang, tapi dia juga hamba Tuhan, ia banyak memiliki kekurangan tapi dia tidak pernah mengeluh dan seekor hewan TIDAK DIBEBANI HISAB, sedangkan aku akan menghadapi YAUMUL HISAB.
Akhirnya dia menghadap Tuhan dengan wajah yang lesu dan berkata :
Wahai Tuhanku aku tidak dapat melaksanakan perintah Mu tidak dapat membawa makhluk yang lebih hina dari aku.
Tuhan berfirman ; seandainya saja kamu bawa 1 makhluk hidup hina dihadapanku, maka aku akan cabut kenabianmu, PERINTAH KU ADALAH MENGUJI KESIAPAN MATA BATINMU.
Menurut Shuniyya Ruhama seekor anjing punya kelebihan dan kekurangan.
Ada 3 sifat anjing yang perlu kita contoh :
1. Sifat setia kepada tuannya.
2. Sifat waspada dalam segala kondisi.
3. Sifat pantang menyerah
Ada juga 3 sifat anjing yang harus kita jauhi :
1. Anjing tidak bisa membedakan kawan dan lawan yang datang asal tidak biasa lihat pasti MENGGONGGONG.
2. Anjing mudah disuap dengan TULANG, dia akan diam menikmati tulang dan tidak peduli sekitarnya lagi.
3. Anjing mudah sekali berkelahi dengan sesamanya.
Pelajaran kehidupan dari kisah nyata ini :
1. Jika memiliki sifat merasa paling mulia dijamin masuk surga dan merendahkan capaian keber-agama-an orang atau kelompok lain ini tandanya KEGELAPAN JIWA.
2. Jika Anda beribadah kepada Allah SWT hanya ingin mendapatkan surga sungguh hanya HAMBA AMATIRAN.
3. Jangan berpikiran sungguh mudah seorang pelacur masuk surga karena menolong anjing, sungguh mudah seorang ahli ibadah masuk neraka karena menyiksa kucing, tapi bacalah dengan FALSAFAH RAHMATAN LIL ALAMIN, kita bisa masuk surga bukan karena ibadah kita, tapi karena RAHMAT & RIDHO-NYA.
4. Jika anjing mudah disuap dengan TULANG, manusia mudah disuap dengan harta, tahta, wanita dan cinta.
5. Manusia tidak boleh memvonis surga dan neraka terhadap sesama makhluk hidup ciptaan Tuhan, surga dan neraka hak kekuasaan Allah SWT. Bisa jadi hina dihadapan manusia tapi mulia dihadapan Nya…..
Waallah a’lam Bissowab…
# Penulis tetap menara Madinah com dan buku Taubatnya Peselingkuh#