PGN Jawa Timur Siapkan 5000 bibit pohon Ikhtiar Cegah Banjir & longsor, Ajak Anak Bangsa Peduli Alam Indonesia

Jombang, menaramadinah.com-Selasa, 16 Februari 2021-Ormas kemasyarakatan lintas agama, lintas suku, dan lintas budaya Patriot Garuda Nusantara Jawa Timur kembali melakukan kegiatan bhakti sosial, kali ini PGN Jawa Timur akan mengadakan reboisasi kegiatan penanaman pohon di bukit bukit dan pegunungan di beberapa daerah kabupaten/kota di jawa timur, kita baru siapkan 5000 bibit pohon tanaman keras, dan akan kita tambah lagi jumlahnya, tutur Abah Drs Akhmad Baidhowi MTS selaku Panglima/Pimpinan PGN jawa timur.

Menurut Mbah Bay (Panggilan Akrab Drs Akhmad Baidhowi MTS) kegiatan reboisasi atau penanaman/penghijauan kembali daerah pegunungan/perbukitan adalah sebagai wujud tanggung jawab dan kecintaan PGN jawa timur kepada nusa dan bangsa, selain komitmen Jaga Bangsa, Bela Negara, Lestarikan Pancasila yang sudah merupakan suatu ikrar/baiat seluruh jajaran PGN Jawa Timur.

Sementara dihubungi lewat sambungan seluler AR Waluyo Wasis Nugroho Atau Yang lebih dikenal sebagai Gus Wal Selaku perintis dan sekjend PGN jawa timur menyampaikan bahw giat bhakti sosial gotong royong reboisasi/penghijauan/penanaman kembali lahan gundul di perbukitan, pegunungan sudah dilakukan oleh PGN Jawa Timur beberapa waktu lalu di Ponorogo oleh PGN makoda ponorogo 2 kali malahan, kita namakan gerakan tanam pohon cegah banjir dan longsor.
Saat ini sementara kita baru siapkan 5000 bibit pohon dan akan kita tambah lagi jumlahnya untuk ditanam dan di jombang, tulungagung, mojokerto.
Menurut Gus Wal, giat ini bukan saja gerak sosial cinta alam indonesia saja, namun juga merupakan salah satu program deradikalisasi yang kita rajut secara perlahan lahan, Agar Tanah, Hutan maupun bukit bisa bermanfaat bagi seluruh rakyat indonesia,juga agar hutan sebagai paru paru dunia bisa tetap kita nikmati bersama keasrian dan keindahannya, selain juga merupakan ikhtiar kita bersama mencegah bencana banjir dan longsor.
Selain itu juga agar tidak dimanfaatkan untuk program program pemberdayaan ekonomi yang dikhawatirkan menjadi rente pengembangan paham doktrinasi intoleransi, radikalisme terorisme oleh ormas ormas terlarang yang sudah dibubarkan namun masih eksis melakukan kegiatan menyebarkan paham paham terlarang di tengah tengah masyarakat kita, tutup Gus Wal, (zs)