NU & Madinah Kota Sehat

 

Oleh : Ahmad Bajuri Salim

Hari ini (Ahad,31/1/2021) atau 95 tahun lalu. Pernahkah Anda membayangkan, bahwa andaikan para ulama tidak mendirikan NU (Nahdlatul Ulama), maka Anda tidak tahu makam Nabi Muhammad SAW?

Mengapa demikian? Karena hanya NU yang menentang keras rencana pemerintah Arab Saudi yang akan menghilangkan makam Nabi Muhammad di Madinah agar tidak diziarahi umat Islam sedunia. Karena bagi paham Wahabi, berziarah ke makam Nabi Muhammad itu termasuk bid’ah (sesuatu yg baru dlm ibadah).

Menyikapi rencana pemerintah Arab Saudi tersebut, maka pada hari ini tahun 1926, para Ulama melakukan rapat di kawasan Bubutan, Surabaya. Hasil keputusannya, para ulama sepakat membentuk tim delegasi bernama Komite Hijaz untuk berangkat ke Arab Saudi guna menyampaikan keberatan atas rencana Arab Saudi tersebut.

Kebetulan, pada Tahun 1926 itu juga akan diadakan Muktamar Islam Sedunia di Mekkah. Oleh karena itu, Komite Hijaz yang dipimpin KH Asnawi, Kudus, Jawa Tengah, inilah yang mendapat mandat dari para ulama untuk melakukan negosiasi dengan pemerintah Arab Saudi.

Masalah muncul, tim komite hijaz ini mewakili siapa? Dari organisasi apa? Saat rapat itu, juga diputuskan untuk membentuk organisasi bernama Nahdlatul Ulama (kebangkitan ulama). Keputusan pendirian NU ini sangat cepat disepakati para ulama karena jauh hari sebelumnya sudah dilakukan istikhoroh dan riyadhoh oleh para ulama sepuh, diantaranya KH Cholil Bangkalan, KH Hasyim Asy’ari Tebuireng-Jombang, KH Wahab Chasbullah Tambakberas-Jombang, dan ulama lainnya.

Sampai di sini, saya bersyukur ada NU yang telah berjuang mempertahankan makam Nabi Muhammad tetap ada. Bayangkan, andaikan tidak ada lagi makam Nabi Muhammad di Madinah. Mungkinkah minat ziarah ke Madinah bisa seramai sekarang? Mungkinkah jemaah haji akan melakukan ibadah “arbain” di Madinah? Mungkinkah orang umrah akan betah lama di Madinah?

Pertanyaan selanjutnya, mungkinkah ekonomi warga Madinah bisa sebaik sekarang? Mungkinkah Madinah bisa semaju sekarang? Dan yang terbaru, mungkinkah WHO (badan kesehatan sedunia) akan menobatkan Madinah sebagai kota tersehat sedunia.

Walau pun sejujurnya, Madinah memang kota yang sehat dan terbaik bagi umat Islam sejak dulu, tanpa harus dikukuhkan WHO. Mengapa? Karena Madinah adalah kota pilihan Nabi Muhammad, yang sudah pasti atas petunjuk Tuhan yang Maha Baik.

Jadi kesimpulannya, mari kita ucapkan terima kasih kepada NU. Selamat ulang tahun NU ke 95. Umat Islam sedunia sangat berterima kasih kepadamu.

Kami atas nama perusahaan penyelenggara perjalanan ibadah haji dan umrah juga mengucapkan terima kasih atas perjuangan NU. Selamat berkhidmah, kuatkan kmitmen berkebangsaan. Barokallah. Amin.

*) a.bajuri (bakkahtravel@gmail.com)