Obituari Yang Aku Pelajari dari Alfian Mujani

 

Oleh:
Tofan Mahdi*)

“Mas sakit apa? Koq statusnya istirahat di RS,” tanya saya dalam percakapan melalui telepon, Jumat (8/1) pekan lalu.

“Ya ini, isolasi mandiri Tofan,” jawab Alfian Mujani tegas. Dari nada suara yang saya dengar, Mas Alfian —saya biasa memanggil— ini tampak sehat dan baik-baik saja.

“Ya wis Mas, istirahat saja. Cepat sembuh dan kita segera kumpul sama teman-teman Cowas Jepe (Konco Lawas Jawa Pos/ perkumpulan mantan Jawa Pos) Jabodetabek.” Saya pun menutup telepon.

Menarik nafas dalam, karena ada tiga orang guru dan para sahabat Cowas JP dalam waktu bersamaan yang sakit: Bos Dahlan Iskan, Ustad Agus Mustofa, dan Alfian Mujani. “Syafakallah buat beliau bertiga,” tulis saya dalam Story IG.

Kemarin sore, sahabat Cowas JP lainnya Abangda Tebe Adhi menelepon saya. “Mas benar gak itu?” kata Mas Tubagus Adhi.

“Apa Mas?” jawab saya belum paham.

“Alfian wafat,” jawab Mas TB.

“Innalilahi waina ilaihi rojiun.” Setelah memastikan kabar tersebut ke sana kemari, putri Almarhum membalas pesan saya melalui inbox FB.

“Waalaikum salam. Iya betul Pak. Mohon dimaafkan segala kesalahan Ayah saya ya Pak. Mohon doanya juga semoga dilapangkan kuburnya, masuk dalam surga terbaik Allah SWT.”

“Bapak orang baik. InshaAllah husnul khotimah,” jawab saya.

Alfian Mujani sedianya menjadi tuan rumah reuni Cowas JP Jabodetabek. Dia sudah menyiapkan tempat untuk rencana ngumpul teman-teman mantan Jawa Pos yang tinggal di Jabodetabek tersebut. Memang semua tertunda menunggu usainya pandemi. Namun, takdir Allah, Alfian dipanggil kembali menghadap Ilahi dalam usia 58 tahun.

Lobi ala Alfian Mujani

Sedikit berbagi cerita tentang Almarhum. Saat saya menjadi wartawan baru Jawa Pos dan ditempatkan di Jakarta tahun 1997, Alfian sudah tidak di redaksi. Alfian memimpin divisi iklan. Sebelumnya Alfian menjabat Redaktur Pelaksana dan Kepala Biro Jawa Pos Jakarta. Namun nama Alfian di kalangan redaksi cukup melegenda. Termasuk di kalangan wartawan muda seperti saya.

“Jadi wartawan Ekonomi Bisnis itu tidak cukup ngerti ekonomi, tapi juga harus pinter lobi. Menembus narasumber sulit,” kata Alfian kepada saya pada suatu kesempatan di kantor lama Jawa Pos Jakarta, di daerah Rawabelong, Palmerah.

Alfian pun menceritakan kiprah dia saat menjadi wartawan. Bagaimana dia mengenal dekat dengan narasumber dari kalangan bisnis. Baik itu pemilik perusahaan maupun executive dari berbagai perusahaan besar di Indonesia.

“Ingat launcingi Peugeot di Surabaya yang pakai helikopter, itu ide saya,” cerita Alfian. Saya manggut-manggut.

Dalam setiap kesempatan bertemu, saat itu, Alfian selalu bercerita bagaimana sukses dia menjaga hubungan baik dengan narasumber dan para mitra bisnis Jawa Pos. Beberapa nama executive perusahaan ternama adalah rekan dan sahabat baik dia. Bukan bermaksud sombong, tapi Alfian ingin para yuniornya di Jawa Pos terutama para wartawan di desk Ekonomi Bisnis juga memliki kemampuan menjaga relasi dengan narasumber dan mitra bisnis. Lobi dan menjaga hubungan baik dengan narasumber itulah yang paling saya pelajari dari Alfian Mujani.

Setelah tidak di Jawa Pos, Alfian melanjutkan karir dengan memimpin sejumlah media antara lain: Radar Bogor, Jurnal Nasional, Inilah Group, dan Jurnal Bogor. Pernah juga menjadi executive di salah satu perusahaan electronik tbk. Terakhir Alfian menjadi advisor untuk CEO di salah satu perusahaan properti papan atas di Bogor.

“Tugas saya di sini pokoknya ngurusi yang sulit-sulit, yang direksi tidak bisa menangani,” kata Alfian sambil tertawa, dalam sebuah kesempatan bertemu dengan saya awal tahun lalu.

Kabar wafatnya Alfian pun saya bagikan kepada teman-teman yang juga dekat dengan Almarhum. Di antaranya kepada Mas Yulian Warman, Chief of Corporate Communications FIF Syariah, sahabat Alfian sejak Almarhum masih menjadi redaktur di Jawa Pos. Juga saya kabarkan kepada sahabat saya yang juga sahabat Almarhum yaitu Mbak Niratih Ngastreni (Esty) yang pernah menjadi corporate communications di PT Astra International Tbk.

“Kaget dapat kabar beliau tiada. Karena tiga hari lalu masih japrian bahwa kondisi beliau membaik di RS di Sentul,” kata Esty di DM IG.

Banyak kenangan tentang Almarhum Alfian Mujani. Yang pasti, Almarhum adalah sosok yang sangat baik dan rendah hati. Bahkan kepada para yuniornya seperti saya ini.

Allahumma firlahu warhamhu wa`afihi wa`fu`anhu

Jakarta, 14 Januari 2021

*Tofan Mahdi, wartawan Jawa Pos (1997-2009)