Didukung Komisi IX DPR RI, ISNU Sidoarjo Serahkan Sarana Usaha Mesin Jahit Bantuan Kemnaker

 

Sidoarjo-menaramadinah.com-Dampak Pandemi Covid-19 masih belum kunjung selesai, dampak masih terasa hingga saat ini. Pasalnya banyak sektor usaha yang terpuruk akibat pandemi ini. Jumlah pengangguran pun semakin meningkat, dibutuhkan dukungan dari semua pihak untuk meringankan beban masyarakat terdampak Covid-19.

Salah satunya seperti langkah yang ditempuh oleh Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Kabupaten Sidoarjo dengan mengadakan pelatihan menjahit. Kegiatan dilakukan bekerjasama dengan Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) didukung Komisi IX DPR RI selaku mitra Kemnaker.

Pelatihan ini digelar selama tiga hari, 28-30 Desember 2020, dipusatkan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Bahauddin, Jalan Raya Ngelom, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Pelatihan diikuti oleh 20 orang peserta yang berasal dari Kecamata Taman, Waru dan Sukodono. Mereka adalah ibu-ibu rumah tangga dan ada seorang pria. Kendati demikian panitia tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran Covid-19.

Ketua ISNU Sidoarjo H Sholehuddin saat ditemui usai menyerahkan bantuan mesin jahit kepada peserta pelatihan mengatakan, tujuan pelatihan ini untuk memberikan kesempatan perluasan kerja bagi tenaga kerja baru yang mandiri.

“Diharapkan oleh Kemnaker, pelatihan ini bisa memperluas kesempatan kerja. Tentu diperlukan sinergitas antara pemerintah dengan organisasi-organisasi kemasyarakatan, dalam hal ini PC ISNU Sidoarjo telah mendapatkan kepercayaan dari Kemnaker untuk merealisasikan program-program pemerintah yang bersifat perluasan kerja baru,” katanya, Rabu (30/12).

Tak lupa disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini terutama kepada Anggota Komisi IX Arzetty Bilbina yang telah memfasilitasi PC ISNU Sidoarjo dengan pihak Kemnaker. “Semoga sinergi eksekutif, legislatif dan masyarakat ini terus terjalin”, pintanya.

Widyaiswara Madya Balai Diklat Keagamaan Surabaya tersebut juga berharap, melalui pelatihan ini tercipta tenaga kerja baru mandiri yang bisa memperkuat ekonomi kerakyatan dan keumatan. Lalu secara ekonomi mereka bisa bertahan hidup dan bisa memberikan kesempatan pada masyarakat yang lain secara bersama-sama untuk bangkit dari keterpurukan terutama dalam masa pandemi ini.

“Teman-teman peserta pelatihan tetap akan kita dampingi dan kita pantau perkembangannya seperti apa, selain mendapatkan pelatihan menjahit mereka masing-masing juga medapatkan bantuan berupa alat mesin jahit. Sekaligus kita siapkan bahan-bahan untuk praktek pelatihan seperti kain dan bahan lainnya, hasil praktek tersebut nantinya akan menjadi aset mereka juga,” tegas H Sholehuddin.

Husnu Mufid