Kisah Al Habib Abdullah bin Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih

Al Habib Abdullah Bilfaqih, lahir di Kota Surabaya pada tanggal 12 Rabiul Awal 1355 H, yang bertepatan dengan 1 Juni 1936 M, ayahnya adalah Al Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih, seorang tokoh pendidik dan guru yang sejati, beliau merupakan ulama yang sangat menguasai dalam ilmu hadist dan menjadi rujukan umat di zamannya. Sedangkan ibunya adalah asy-Syarifah Ummi Hani binti Abdillah bin Agil. Berikut ini kisahnya:

Al Habib Abdullah merupakan seorang ulama pakar dalam ilmu hadist, beliau adalah putera dan khalifah tunggal dari ayahnya, Al Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih yang merupakan pendiri Pondok Pesantren Darul Hadis Al Faqihiyyah Li Ahlussunnah wal Jama’ah, yang berdiri pada 12 Rabiul Awwal 1364 H, bertepatan dengan 12 Februari 1945 M di Kota Malang, Jawa Timur, Pesantren ini telah melahirkan para ulama yang bertebaran menyebarkan Islam di segenap pelosok nusantara. Sebagian dari mereka mengikuti jejak langkah gurunya dengan membuka pondok pesantren, madrasah ataupun majelis ta’lim demi menyiarkan dakwah islam dan ilmu agama

Ayah dan anak sama-sama ulama besar, sama-sama ahli hadist, sama-sama pendidik ulung dan bijak, Merekalah Al Habib Abdul Qadir bilfaqih dan Al Habib Abdullah bilfaqih

Begitu besar keinginan sang ayah untuk ‘mencetak anaknya menjadi ulama dan ahli hadist untuk mewarisi ilmunya, akhirnya oleh Allah swt dikabulkanlah keinginan Al Habib Abdul Qadir tersebut, sebelum dikaruniai putera, Al Habib Abdul Qadir menunaikan ibadah haji dan berjiarah ke Makam Rasulullah saw di Kota Madinah, di sana beliau memanjatkan do’a khusus kepada Allah SWT agar dikaruniai putera yang kelak tumbuh sebagai ‘alim yang mengamalkan ilmunya dan menjadi seorang ahli hadist, Selang beberapa bulan do’a itupun dikabulkan oleh Allah SWT

Sejak kecil ia berada dibawah asuhan dan bimbingan ayahandanya, antara keduanya terdapat keseimbangan, yaitu ketekunan sang guru (Ayahandanya, yaitu Al Habib Abdul Qadir bin Ahmad Bilfaqih) dalam mengajar dan kegigihan sang murid (Al Habib Abdullah Bilfaqih) dalam mengikuti petunjuk dari sang guru serta dalam menuntut ilmu

Selain kepada ayahandanya beliau juga belajar kepada Al Habib Ali bin Husein al-Attas di Jakarta, yang dikenal dengan sebutan Habib Ali Bungur. (isn)