Jakarta-menaramadinah.com-MASYARAKAT & Pers Pemantau Pemilihan Umum (Mappilu) terus mencermati dinamika yang terjadi di tengah masyarakat. Sejatinya, eskalasi yang meningkat dari interaksi yang cenderung menghangat. Belakangan ini, yang pastinya mudah dipahami, ada pro-kontra terkait penyelenggaraan Pilkada Serentak 2020.
Mappilu Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat tentunya tidak ingin “terperangkap” dalam silang pendapat/pro-kontra berlanjut atau ditundanya Pilkada Serentak yang diagendakan 9 Desember 2020 itu.
Dalam konteks itu, Mappilu PWI berencana menggali pandangan atau pemikiran dari para tokoh dari berbagai latar belakang, melalui seri diskusi yang diharapkan bisa dimulai Kamis (24/9/2020) lusa.
Diskusi dwimingguan –atau bahkan mingguan, nantinya–bertitik-tolak dari gelaran Pilkada Serentak 2020 yang oleh banyak kalangan disebutkan arahnya sepertinya sulit untuk ditunda itu. Ditinjau dari sisi mana pun, dari analisis yang berkembang, Pilkada Serentak 2020 cenderung lebih banyak mudharatnya jika ditunda. Ada potensi instabilitas politik yang dikhawatirkan memperburuk kondisi di tengah pandemi Covid-19 ini.
Sehubungan dengan rencana diskusi dwimingguan itu, Mappilu PWI melakukan road-show ke berbagai pihak. Selasa siang, kami diterima Asisten Operasi Kapolri, Irjen.Pol. Imam Sugianto, M.Si. Jebolan Akpol 1990 yang mantan ajudan Presiden SBY serta Wakapolda DIY dan Kalbar ini, baru 3 Agustus lalu dipercaya sebagai Asops Kapolri. TEBE ADHI