Kakak Danti Raih Best Group Presentation di Ajang International

 

Alhamdulillah, setelah berjibaku bersama 5 mahasiswa Unair lainnya, putri kedua Aisyah Amalia Ramadanti (Kakak Danti) dan timnya berhasil meraih “Best Group Presentation” di ajang Global Culture Corner 1.0 Multicultural Competencies for Global Leaders Footprints in the Heart yang dilaksanakan pekan lalu.

Dengan mengangkat tema “Festival Tungguk Tembakau” Kakak Danti berhasil menyisihkan 30 peserta lainnya, dari berbagai negara.

Sebab, Unair kali ini menjadi wakil Indonesia dalam ajang yang digelar oleh Universiti Teknologi Malaysia (UTM) kerjabareng dengan perkumpulan universitas – universitas di benua Asia, yang tergabung dalam Asia Teknological University Network.

Selamat ya Kak, terus tingkatkan kemampuan dan jaringan.

Yok opo dulur

Berikut kutipan berita, yang dimuat di website unair.ac.id, medcom.id, serta politik.fisip.unair.ac.id
—————————–

Mahasiswa Unair Raih ‘Best Group Presentation’ di Ajang Internasional

Ksatria Airlangga kembali menorehkan prestasi di ajang internasional. Aisyah Amalia Ramadanti berhasil meraih Best Group Presentation di ajang Global Culture Corner 1.0 Multicultural Competencies for Global Leaders Footprints in the Heart yang dilaksanakan pekan lalu.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari rangkaian program ex-change internasional yang digelar Universiti Teknologi Malaysia (UTM) bekerja sama dengan Asia Technological University Network (ATU-NET). Ajang tersebut diikuti 30 peserta dari tujuh negara termasuk Universitas Airlangga (Unair) mewakili Indonesia.

Danti, sapaan akabnya, menuturkan bahwa timnya mengambil topik Cultural festivities and celebrations, menyajikan materi mengenai Festival Panen di negara masing-masing anggota. Festival Tungguk Tembakau dipilihnya sebagai bahan presentasi dan mengantarkannya mendapat kesempatan menyampaikan pidato.

“Alhamdulillah Aku dapat award Best Group Presentation di acara ini, dan dikasih kesempatan buat mewakili UNAIR untuk menyampaikan speech dalam acara ini,” tutur mahasiswa Ilmu Politik tersebut, dikutip dari siaran pers Unair, Kamis, 17 September 2020.

Dengan waktu yang cukup singkat, Danti menyampaikan bahwa persiapan materi dilakukan dari malam setelah technical meeting mengenai festival panen apa yang akan dipilih untuk dipresentasikan. Selain itu, ia juga melakukan riset mengenai sejarah, kultur, berlangsungnya festival, adat-adat tradisional yang masih dipertahankan, dan masih banyak lagi.

“Dari riset untuk menyajikan materi ini, Aku jadi banyak belajar tentang kultur kebudayaan di negaraku sendiri. Aku sangat beruntung tinggal di Indonesia yang kekayaan budayanya sangat banyak dan beragam, salah satu aset yang harus dipertahankan selamanya,” tambah mahasiswa angkatan 2017 tersebut.

Terlepas dari itu, dengan mengikuti kegiatan tersebut, sambungnya, Danti belajar banyak hal. Antara lain, cara mencari materi dari berbagai sumber yang kemudian dirangkum menjadi satu.

Kemudian cara untuk berkomunikasi dengan baik dan benar kepada orang dari negara lain, dan tata cara presentasi untuk menyampaikan penjelasan dengan tepat, serta manajemen waktu dalam kehidupan sehari-hari.

Machmud Suhermono