Bendera Perang Kerajaan Caruban Nagari Pakungwati Cirebon

Oleh : H. SUJAYA.

Menurut sejarah bahwa Kerajaan Caruban Nagari (Keraton Pakungwati) Cirebon Trah Padjadjaran sejak jaman Pemerintahan Sunan Gunung Jati memiliki 2 buah bendera: 1. Bendera Kerajaan (berlambang Macan Ali), 2. Bendera Perang (berlambang seperti yang tertera dibawah ini), bendera perang ini kurang dikenal oleh kalangan masyarakat Cirebon, karena hanya sewaktu waktu saja dikeluarkannya disaat menghadapi situasi perang.
Bendera perang ini berbentuk segi lima panjang dan ujungnya berbentuk sudut, dengan warna dasar hitam dan warna tulisan putih, bendera perang ini berisi kumpulan ilmu- ilmu Ghaib berbentuk ASMA, RAJAH dan AUFAQ yang diambil dari kitab suci Al-Qur’an dan dari kitab Aufaq karya Ulama besar Imam Ghozali dan AUFAQ yang berbentuk SINGA GURUN (Gelar Prajurit perang yang disandang oleh Sayyidina Ali bin Abi Tholib) dan PEDANG DZULFIKAR milik Sayyidina Ali bin Abi Tholib.
Bendera perang ini adalah Duplikat, karena bendera perang aslinya yang dibuat langsung oleh Sunan Gunung Jati telah diambil dan dibawah ke Negara Belanda sejak zaman penjajahan Belanda, oleh karena itu setelah dibangkitkannya kembali Kerajaan Caruban Nagari (Keraton Pakungwati) Cirebon Trah Padjadjaran sejak tahun 2013 M. oleh Sri Raksabuana Kusuma (Kiageng Macan Putih) Drs. H. PC. Muhammad Muslim MP (Raja Caruban Nagari Ke-8), maka pada tahun 2014 M. dibuat dan dirilis kembali bendera perang Duplikatnya dengan menggunakan kekuatan Indra, Cipta, Rasa dan kersa yang dimiliki oleh Kiageng Macan Putih (Raja Caruban Nagari Ke-8), maka Insya ALLAH bendera perang Duplikat ini akan mengandung makna, tafsir dan hikmah sesuai dengan bendera perang aslinya.
Demikianlah penjelasan ini semoga dapat bermanfaat untuk kita semua sebagai ilmu pengetahuan sejarah yang sesungguhnya terjadi dimasa penjajajan Belanda di Cirebon dan semoga anak cucu kita Jangan Sekali- kali Melupakan Sejarah dan peradaban para leluhurnya “JAS-MERAH”, terimakasih Salam… satu nagari MERDEKA…!!!