KETUA PENGGERAK PKK KAB. BANYUWANGI LOUNCHING SMP 2 GENTENG SEBAGAI SEKOLAH REKREATIF

BANYUWANGI, Menaramadinah.com
Tidak banyak, bahkan mungkin masih belum ada, sekolah yang berwawasan ‘rekreatif’ sebagai implementasi konsep sekolah ramah anak. Di Banyuwangi, SMP 2 Genteng yang pertama mewujudkan sekolah berbasis lingkungan yang benar-benar berkonsep sekolah rekreatif.

Seperti itu kesan yang diungkapkan Ny. Abdullah Azwar Anas, bupati Banyuwangi. Sekolah harus diciptakan sedemikian sebagai tempat yang menyenangkan anak, seraya memuji para guru sebagai pembina.
Sekolah yang terletak di pinggiran kota Genteng itu di luar dugaan banyak orang kalau ternyata bisa menjadi ‘icon’ sekolah wisata. Benar-benar mengagumkan kata Ibu Ipuk. Tidak hanya lingkungan sekolah yang indah dan asri dengan taman dan ragam tanaman serta tetumbuhan berbagai jenis. Lebih mengagumkan lagi karya sentuhan Kasek Hj. Wahyu Handayani ini dilengkapi juga dengan fasilitas lain layanan siswa antara lain perpustakaan digital, UKS Tangguh, Mini Resto, dan Islamic Center.
Ibu Ketua Penggerak PKK yang akrab dengan panggilan Bunda Ipuk, meresmikan program sekolah itu dengan upacara seremonial pemotongan pita. Didampingi Kasek, Ketua Komite dan Plt. Kepala Dinas Pendidikan proses seremonial berjalan dengan lancar. Diiringi musik tradisional Banyuwangi, tari-tarian tradisional, dengan mengucap bismillah dan bacaan shalawat, tanda peresmian pemotongan pita dilakukan.
Dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, warga sekolah, pejabat Dinas Pendidikan dan perangkat pejabat Forpimka serta aktivis PKK desa Kaligondo, mengikuti arahan yang disampaikan oleh Ny. Bupati itu utamanya tentang jaminan anak harus sekolah. Anak Banyuwangi tidak boleh tidak sekolah atau pun putus sekolah karena alasan ekonomi atau masalah sosial yang lain. Kapasitas saya sebagai ketua penggerak PKK satu di antaranya mendorong warga untuk semangat belajar, semangat bersekolah.
Sebelum mengakhiri kegiatannya, dengan khas keibuannya, menyapa dan berdialog dengan murid-murid, juga dengan guru-guru berbincang tentang layanan pendidikan. Digitalisasi pembelajaran harus menjadi model layanan era milenial. Di tengah-tengah pandemi Covid 19, sekolah harus tetap produktif, ungkapnya.
Kegiatan Madame P1 ini diapresiasi oleh warga sekolah dan warga sekitar sekolah, karena baru pertama sekolah ini dikunjungi oleh pejabat setingkat bupati. Kehadiran Ny. Bupati itu telah memberikan kesan merakyat. Dalam kesempatan itu Ibu Ipuk membagi-bagi sembako kaum duafa dan menyantuni anak yatim.
Suratno, M.M. selaku pejabat Plt. Kepala Dinas Pendidikan yang mendampingi acara itu, menguatkan bahwa SMP 2 Genteng telah menerapkan sekolah ramah anak, sekolah menyenangkan, sekolah berkarakter yang kuat. Benar seperti yang diajarkan oleh Bapak Pendidik Nasional Ki Hajar Dewantara, cetusnya. Berharap mantan Kepala SMA 1 Genteng ini agar para kepala sekolah mencontoh produk SMP 2 Genteng ini. Sekolah boleh di pinggiran kota namun mindset yang dibangun tidak boleh tertinggal dengan sekolah kota, Kasek Hj. Wahyu menimpali dengan optimis.
Jebolan FKIP MIPA Unej ini begitu antusias mengembangkan SMP 2 Genteng, kecuali karena dorongan hobi juga bentuk sikap profesional. Memang sudah seharusnya sekolah dikondisikan sedemikian inspiratif dan mengedukasi warga sekolah, kilahnya. Sembari menemani Bunda Ipuk, Kasek yang dikenal kreatif ini mengakhiri pembicaraan dengan awak media.

MR, Jurnalis Menaramadinah.com