Bekal Nasi Pak Firli

Oleh : Arief Budi Wibowo.

Sudah lama saya tidak ketemu Ketua KPK karena kesibukan beliau yang super padat, dan tentunya pekerjaan saya mencari nafkah. Tadinya pun ketika orang beliau kasih kabar akan diwawancara Mbak Desi Anwar di Tendean, saya sempat berpikir tidak menemuinya. Sebab di pagi itu, saya harus swab test lanjut beberapa rangkaian agenda di Senayan dan Denpasar 12.

Akhirnya bertemu juga karena agenda lain pending. Di ruang tunggu VVIP Tendean inilah saya buka rahasia sukses Jenderal Firli ke teman-teman jurnalis. Pertama, penghormatan pada sepatu. Masa sulit beliau ketika masih kanak-kanak hingga remaja membuat sepatu adalah benda paling berharga yang dirawat benar.

Pemandangan masa kecil hingga remaja dia dengan sepatu bolong adalah hal biasa. Itu sebabnya hingga berbintang 3, dia cuma punya 1 sepatu untuk dinas dan masih dirawatnya sendiri.

Kedua, adalah sosok istri yang menemani hidup beliau sejak 1992. Mulai dari menikah hingga sekarang, bekal makanan sang istri harus tandas dan kotak makan tidak boleh hilang. Karena kawan-kawan terlihat tidak percaya, Ketua KPK berujar ke saya,”tolong ambilin bekal makan saya, Rief.”

Saya juga jadi penasaran menu dia sehingga bergegas ambil. Hasil bongkar kotak bekal sang Jenderal membuat saya bersyukur bahwa istri saya kasih makan lebih enak. Sang Ketua lembaga anti rasuah cuma nasi putih seuprit, sayur pecel dan semur ayam (2 potong kecil).

Urusan kotak nasi bernama tupperware itu ternyata memang sakral. Saya jadi paham mengapa ia menjadi semacam hukum universal para ibu 😅