Nostalgia Belajar Di Sekolah Dasar

oleh : yahya aziz


Mengenang masa lalu sungguh indah sekali, 42 tahun yang lalu di saat masyarakat Indonesia masih sederhana sekali era 1979-1985 saat kami duduk di bangku sekolah dasar SDN 1/417 jemur Wonosari, hidup rukun saling gotong royong.
Begitu juga di sekolah, ada pelajaran P M P ( Pendidikan Moral Pancasila ), PSPB ( Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa ). Dua pelajaran ini yang diajarkan oleh wali kelas Pak Gik kelas 6 A dan Bu Elis kelas 6 B sehingga walaupun di kelas siswa siswi beragam agama, suku, dan ras golongan, kami bersatu dan tidak pernah mencaci antar satu dengan yang lainnya.
Guru guru kami sabar dan penuh disiplin, pak Thomas, Pak Yosep, Pak Fadholi ( guru agama), Pak Darman ( guru olahraga), Bu Indah, Bu Heru, Bu Retno BPK Iskak ( kepala sekolah) dll, terima kasih atas perjuangan jerih payahnya yang selalu memotivasi kami dalam belajar agar menjadi murid yang berguna untuk bangsa.
Teman teman kami di SD adalah sahabat kami.. SEDULURAN SAKLAWASE, ada Dwi Minarno, Wiludjeng Wahjuningrum, Luluk Suharwati, Ahmad Rusdhi, Asri Lusiana Nuraini, Kukuh W, Indra Bhaktiyono, Erwin Budi Setiawan, Himawan Himawan, Ratna Elita, Tanto, Eko Sulistiono, Fitrah, Ana Kus Hariyanto, Joko, Muhlis, Daru, Evi, Nunung, Iwuk Kholiq, Tatik Juni, almarhumah Kusuma Witri, Oni, Budi, Mei, Syaikhul Azhar, Yuli Ahmad, mas Cecep, bak Nyoman dll mohon maaf banyak lupa…
Beberapa tahun yang lalu kami berkumpul di lapangan sekolah SDN 1/417, dihadiri oleh guru kami, pak Gik, Bu Retno, Bu Indah sungguh bahagia kami. Berkumpul bernyanyi dan bernostalgia bersama. Mereka tinggalkan status sosial identitas nya, seakan-akan menjadi siswa SD empat puluh tahun yang lalu.
Mengenang masa lalu sungguh indah sekali, ada mas daru pakar matematika, mas Budi jago main sepak bola, mas Dwi Minarno yang habis pulang sekolah sering bertengkar dengan Yuli Ahmad dan bak Nyoman yang sering tampil menari pada acara perpisahan kelas 6 dan mas Cecep yang kurus, lucu dan humoris.
Hampir semua lulusan SDN 1/417 Jemur Wonosari ini melanjutkan ke SMP negeri 13, waktu itu memang SMP 13 favorit. Inilah waktu yang tidak pernah kami lupakan, di hari itu setelah lulus SD kami diterima di SMPN 13 dan daftar ke PMDG. Anehnya BPK Iskak kepala sekolah justru memberi motivasi kepada kami untuk daftar ke pesantren. Kata beliau : sudahlah yahya, kamu lanjutkan ke PMDG Ponorogo, saya tahu masuk sana persaingan sangat ketat, saya doakan pasti kamu lulus.
Waktu itu yang daftar tes masuk PMGD 1200 an santri dari Sabang Merauke dan yang lulus mendapat tempat hanya 400 santri. Lulus tidak mendapat tempat 158 santri… sisanya tidak lulus. Subhanallah ini semua berkah doa orang tua, teman teman dan doa guru kami bapak Iskak, B A…Allahu yarham.
Alhamdulillah setelah reuni SD silaturahmi ini berlanjut, bahkan teman teman SD yang melanjutkan ke SMPN 13 juga sering mengadakan perkumpulan. Sudah beberapa kali kami diajak mas Indra bhaktiono, mas Dwi Minarno, Abah kukuh untuk berkumpul bersama lulusan SDN 1/417 & SMPN 13 pada acara arisan disertai doa dan dzikir bersama.
Mari kita rajut kembali persahabatan kita, semoga virus CAVID 19 CORONA segera hilang dan kita bisa bersilaturahmi lagi.
Selamat hari raya idul Adha 1441 H, semoga kita sukses selalu sehat panjang umur…
Y A : penulis tetap menara Madinah com.