Datangi Polres, PGN Tulungagung dan Warga Tapan minta pemerintah Tutup Camp “imam syafi’i” Tapan

Tulungagung, menaramadinah.com

Senin, 27 Juli 2020

Ormas kemasyarakatan bernafaskan kebangsaan, kebhinnekaan dan persatuan indonesia Patriot Garuda Nusantara Jawa Timur Makoda Tulungagung bersama perwakilan warga Tapan Kecamatan Kedungwaru Kabupaten Tulungagung yang tergabung dalam GETAR Gerakan Masyarakat Tapan Anti Radikalisme Terorisme & Intoleransi mendatangi Mapolres Tulungagung.

Maksud dan tujuan PGN tulungagung dan GETAR Tapan ingin silaturahmi, audiensi dan menyampaikan aspirasi dari masyarakat Tapan pada khususnya, dan aspirasi warga tulungagung serta jawa timur pada umumnya, Terang Pengurus PGN Tulungagung Gus Muhammad Alwi hasan, didampingi Imam Sayuti, Misbahul Munir dan beberapa perwakilan Warga Tapan.
Intinya Kami Patriot Garuda Nusantara Tulungagung, Warga Masyarakat Tapan Kedungwaru Kab Tulungagung meminta kepada pemerintah kabupaten Tulungagung, Aparat penegak hukum dan semua stake holder di kabupaten Tulungagung untuk mengabulkan dan menerima aspirasi dari masyarakat Tapan Kedungwaru Tulungagung untuk Menutup dan membubarkan camp lembaga “imam syafi’i” yang berlokasi di Desa Tapan Kedungwaru Tulungagung.
Aspirasi masyarakat Tapan Kedungwaru Tulungagung sudah bulat dan tegas agar camp lembaga “imam syafi’i” ditutup/dibubarkan ataupun direlokasi keluar dari desa Tapan Kedungwaru Tulungagung.

Kami masyarakat sudah resah dan sangat terganggu dengan keberadaan camp lembaga “imam syafi’i” tersebut karena sudah sangat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat desa Tapan Kedungwaru Tulungagung.
Dan apa yang disuarakan dan dibawa oleh Camp Lembaga “imam syafi’i” sangat bertentangan dengan norma, tradisi, adat, budaya masyarakat Tapan,
Ujar salah satu perwakilan warga Tapan yang meminta namanya tidak sisebutkan yang ikut hadir di Mapolres Tulungagung.

Menurut PGN Tulungagung, Sudah sangat Tepat Jika Pemerintah Daerah Kabupaten Tulungagung menutup camp lembaga “imam syafi’i” di Desa Tapan tersebut. Karena secara bulat warga Desa Tapan tidak ingin lagi menghendaki adanya camp lembaga “imam syafi’i” tersebut berada dan berdiri di Desa Tapan, Selain itu IMB camp lembaga imam syafi’i juga masih belum jelas izinya.
Dan yang paling penting adalah pihak camp lembaga imam syafi’i tidak mengindahkan surat edaran pemerintah kabupaten Tulungagung untuk menghentikan proses pembangunan yang berlangsung di camp lembaga imam syafi’i, kenyataannya proses pembangunan masih terus berlangsung dan ini semakin membuat prahara, dinamika dalam warga masyarakat desa Tapen pada khususnya, dan Masyarakat Tulungagung serta Jawa Timur pada umumnya, Terang Gus Muhammad Alwi hasan selaku Pengurus PGN Tulungagung didampingi oleh AR waluyo wasis nugroho sekretaris PGN jawa timur ketika menyampaikan aspirasi dari masyarakat Tapan Kedungwaru Tulungagung kepada Pihak Polres Tulungagung yang diwakili oleh AKP Sumono dan Ipda Heri Susanto.

Kami PGN Tulungagung dan warga masyarakat desa Tapen Kedungwaru Tulungagung meminta dengan sangat agar pemerintah kabupaten Tulungagung bersama segenap stake holder yang ada di tulungagung untuk segera mengabulkan aspirasi kami, karena selama ini kami sudah bersabar dan menahan diri, kendati sudah sering camp lembaga imam syafi’i mendatangkan bala bantuan untuk hadir di Desa Tapan Kedungwaru Tulungagung, Jangan Sampai Kesabaran Masyarakat Tulungagung dan Jawa Timur Habis karena keberadaan Camp Imam Syafi’i, segera tutup, bubarkan atau pindahkan sejauh mungkin camp lembaga imam syafi’i dari bumi Tapan Kedungwaru Tulungagung, Tutup PGN Tulungagung. (zs)