Sehari Napak Tilas Jejak Ki Ageng Panembahan Ronggo Jumeno di Kuncen ,Tokoh Pendiri Kabupaten Madiun

Madiun.menaramadinah.com,Sejarah berdirinya Kabupaten Madiun yang kini terkenal sebagai”Kampung Pesilat” tidak bisa dilepaskan dari peran penting Ki Ageng Panembahan Ronggo Jumeno atau Pangeran Timur .
Beliau adalah putera dari Sultan Trenggono dari Kerajaan Demak yang didirikan oleh Raden Patah.
Pangeran Timur yang namanya diabadikan menjadi nama GOR Caruban adalah Bupati Madiun yang pertama,memerintah dari tahun 1568-1586 .
Di masa pemerintahannya,wilayah Madiun masih disebut Purabaya.
Kamis 23 Juli 2020 ,crew Menara Madinah .com Biro Madiun berkesempatan mengunjungi makam Pangeran Timur yang juga bergelar”Panembahan Emas Ing Madiun” di Kuncen,Taman,Kota Madiun.
Makam sang perintis Kabupaten Madiun berada dalam kompleks pesarean para bangsawan Madiun beserta keturunannya dibelakang Masjid Kuncen yang sejak tahun 1970 diberi nama Masjid “Nur Hidayatullah”.
Nur bermakna cahaya atau sinar dan Hidayatullah mengandung arti suatu petunjuk dari Allah .
Di makam para tokoh leluhur Madiun berdarah biru yang dipelihara oleh juru kunci Mbah Munir juga terdapat makam para Bupati Madiun setelah era Pangeran Timur antara lain makam R.Mas Bagus Petak,Adipati Martoloyo,Adipati Balitar dan P.Tumenggung Balitar Tumapel.


Bergeser ke Masjid Kuncen,disana terdapat benda peninggalan Pangeran Timur berupa gentong berajah dan alat penunjuk waktu sholat sebelum adanya jam modern.
Dikisahkan Mbah Munir yang telah menjadi juru kunci selama 30 tahun,suatu ketika gentong berajah itu pernah dicuri seseorang dengan diangkut memakai cikar .Namun atas jasa seorang Lurah Kuncen ,gentong yang diberi rajah bagian luarnya oleh seorang kyai linuwih berhasil diminta dan diletakkan berdampingan dengan alat penunjuk waktu sholat ,dekat tempat wudhlu Masjid Kuncen yang telah berusia ratusan tahun.
Masjid Kuncen telah menjadi icon wisata religi di Kota Madiun dan menjadi saksi bisu kiprah dakwah Pangeran Timur ,disamping mengatur jalannya roda pemerintahan
Masjid yang dibangun pada akhir abad XVI itu memiliki tiang penyangga yang terbuat dari kayu jati dan corak bangunannya berarsitektur kebudayaan Jawa.
Tempat ibadah bernilai sejarah di”Kota Pendekar” tersebut dilengkapi fasilitas memadai ,meliputi kamar mandi,tempat wudhlu dan area parkir yang luas sehingga menunjang kenyamanan para jama’ah dan pengunjung yang datang dan beribadah didalamnya.


Kawasan sekitar masjid juga tampak bersih dan indah.
Usai mengunjungi makam para bangsawan Madiun dan Masjid Nur Hidayatullah,kami meluncur menuju Sendang Tundung Mediun yang lokasinya tidak jauh dari kedua objek wisata religi dan sejarah diatas.
Nama lain dari Sendang Tundung Mediun adalah Sendang Panguripan.
Dikisahkan bahwa dahulu kala ada seorang empu yang beristirahat di sendang,lalu secara tidak sengaja ahli pembuat keris itu melihat seekor katak mati yang bangkainya jatuh kedalam sendang,tiba-tiba katak yang mati bisa hidup kembali.
Dengan melihat peristiwa tersebut,sang empu meyakini bahwa air dari dalam sendang itu memiliki khasiat luar biasa,kemudian tempat itu disebut Sendang Panguripan.
Ada pula kisah lain dari sumber berbeda yang terjadi di sendang panguripan.

Zaman dahulu ,ada seorang empu bernama Ki Sura yang bersemedi dalam rangka laku batin sebelum membuat keris.
Dalam semedinya,ia diganggu hantu atau genderuwo yang berayun-ayun di pohon besar dekat sendang.Maka,keris pusaka buatannya dan sendang disebut Tundung Mediun.
Pada malam Jum’at legi,Jum’at Kliwon dan Selasa Kliwon ,Sendang Tundung Mediun banyak didatangi para spiritualis dan ahli ilmu kebatinan untuk melakukan ritual dan do’a.
Tiap menjelang Bulan Suro ,warga Kuncen beserta para sesepuh setempat rutin mengadakan kegiatan menguras sendang yang diawali dengan do’a bersama dan slametan nasi tumpeng dengan lauk ayam panggung.Tradisi kearifan lokal ini telah berlangsung berabad-abad sejak masa awal lahirnya Madiun.
Kontributor: Bro J
MenaraMadinah.Com Biro Madiun.
Photo: 1) Makam Pendiri Madiun Ki Ageng Panembahan Ronggo Jumeno
2) Masjid Kuncen tampak dari depan
3) Sendang Panguripan atau Sendang Tundung Mediun.